Kabar24.com, DENPASAR--Ombudsman Republik Indonesia Provinsi Bali akan menggeser sedikit perhatian surveinya, bukan hanya sekedar atribut saja di 2015 ini.
Umar Ibnu Alkhatab, Kepala Ombudsman Republik Indonesia Provinsi Bali mengatakan pihaknya ingin mengkorelasikan atribut atau alat-alat pelengkap yang dipasang dengan kinerjanya.
"Apakah positif antara atribut yang ditempel dengan kinerjanya atau kualitasnya. Jadi kami akan wawancara dengan penggunanya juga," tukas Umar selesai acara rapat koordinasi dengan Inspektorat, Rabu (28/1/2015).
Umar menambahkan, hal itu dilakukan sehingga nantinya akan ditemukan korelasi tersebut akan positif atau sebaliknya. Seperti contoh salah satu pelayanan publik menempelkan atributnya bahwa akan melayani dengan sungguh-sungguh. Nanti pihaknya akan melakukan survei benar atau tidak pengguna mendapatkan pelayanan sesuai atribut yang ditempel itu.
Saat ditanya akan mulai di bulan apa survei ini, Umar menyatakan masih didiskusikan tapi yang jelas 2015 survei atribut sekaligus kinerjanya dilaksanakan.
Sebelumnya Ombudsman sudah menilai tiga kabupaten di Bali yang masuk zona merah dengan tingkat kepatuhan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang rendah, yaitu Tabanan, Karangasem, dan Gianyar.
Selanjutnya 2015 ini nanti akan di survei kabupaten yang belum dinilai dan yang sudah dinilai akan tetap di survei atau dipantau untuk melihat kemajuan masing-masing sudah sampai mana.
"Kami akan tetap melakukan survei di semua kabupaten di Bali, baik yang sudah maupun yang belum. Bisa jadi yang tadinya mendapat rapor hijau bisa menjadi merah. Kami targetkan 80% SKPD di 2015 mendapatkan rapor hijau semua," ujarnya.