Kabar24.com, DENPASAR - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali memprediksikan tingkat hunian akomodasi di Pulau Dewata rata-rata melonjak hingga 25% pada libur Natal dan Tahun Baru 2015.
"Kami prediksi rata-rata kenaikan okupansi akomodasi 10 hingga 25 persen," kata Sekretaris PHRI Bali Perry Markus, di Denpasar, Sabtu (20/12/2014).
Meski demikian, lonjakan tersebut diprediksi tidak merata dan hanya terjadi di sejumlah hotel yang berada di kawasan wisata favorit di antaranya Kuta, Nusa Dua, dan Ubud.
"Sekarang memang kelihatan hunian melonjak karena banyak kedatangan wisatawan domestik dan mancanegara tetapi jumlah kamar yang tersedia juga terlalu banyak. Bisa terjadi kenaikan [hunian] di beberapa tempat, sedangkan yang lain mungkin biasa-biasa saja," imbuhnya.
Dia menjelaskan bahwa diprediksi jumlah kamar dari akomodasi yang terdaftar di PHRI Bali mencapai sekitar 80.000 kamar.
Banyaknya wisatawan yang ingin menghabiskan libur panjang di Pulau Dewata juga memengaruhi harga kamar yang terjadi di sejumlah hotel.
Apalagi saat ini banyak akomodasi wisata baik melati dan hotel berbintang yang bersaing baik dari segi pelayanan dan fasilitas hingga menyangkut persaingan harga.
Seperti diketahui bisnis perhotelan yang menjamur di Bali tak hanya hotel dengan kelas berbintang dan telah lama berdiri namun juga "budget hotel" atau hotel dengan harga terjangkau dengan fasilitas yang hampir sama dengan hotel berbintang yang kini marak berdiri.
"Untuk tetap dapat menarik tamu yang menginap, setiap pengusaha perhotelan menerapkan sejumlah kiat-kiat [promo] seperti memberikan nilai tambah atau memberikan bonus [penawaran menarik] dalam memberikan fasilitas hotel," katanya.