Bisnis.com, JAKARTA—Kurangnya jumlah pemandu wisata di Monumen Nasional, menyebabkan tidak optimalnya pelayanan yang diterima pengunjung, terutama menyangkut informasi dan data-data tempat wisata tersebut.
Nursiman, staf Promosi dan Pameran Monas mengatakan kendala utama yang mereka hadapi ialah kurangnya tenaga pemandu wisata. Pada Selasa – Jumat jumlah pengunjung berkisar 1.000 – 2.000 orang, sedangkan hari libur jumlahnya naik menjadi 6.000 – 10.000 orang.
“Padahal, pemandu wisata yang tersedia hanya 4 orang. Idealnya satu orang pemandu bisa membawa sekitar 100 orang. Karena kekurangan personil, satu pemandu menjadi guide 300 – 400 orang,” ujarnya.
Selain kekurangan personil, jam kerja pemandu bisa saja bertambah. Misalnya saja hari ini (Jumat, 12/12/2014) pukul 10 malam akan ada kunjungan tamu negara dari Ukraina. Informasi ini Nursiman dapatkan tadi pagi melalui Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang datang ke kantornya. Dalam hal ini, staf pegawai Monas berusaha profesional dan tetap memberikan pelayanan.
“Soalnya ini urusan hubungan negara. Dan kita tahu Monas menjadi ikon nasional, sehingga tamu-tamu penting menyempatkan mampir ke sini,” ujarnya. September lalu misalnya, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao juga berkunjung ke Monas.
Untuk mengatasi kekurangan pemandu, pengurus membuat program observasi selama 1 minggu. Program ini berfungsi untuk melatih calon pemandu mengenai segala informasi tentang Monas, dan juga teknik guiding. Biasanya staf bekerja sama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), agar siswa bisa melakukan praktik kerja lapangan sebagai pemandu. Namun, karena sifatnya sebagai volunter, pihak Monas tidak dapat memberikan gaji.
“Ya, kalau ada tip dari pengunjung, bolehlah masuk kantong,” ujar Nursiman sambil tertawa.
Apabila tertarik menjadi pemandu volunter, Anda dapat mendatangi Unit Pelayanan Informasi di bagian bawah tugu Monas. Nursiman pun mengatakan beberapa museum juga membutuhkan guide tambahan. Oleh karena itu, dia menyarankan agar calon sukarelawan menghubungi pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta. Anda tertarik?