Bisnis.com, JAKARTA – Koleksi Wayang yang dimiliki oleh Museum Wayang sangat rentan terhadap lembap. Sedangkan bangunan tua memiliki kelembapan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bangunan biasa.
Budi Santosa, Kepala Seksi Pameran dan Edukasi Museum Wayang, mengatakan bangunan yang kini dijadikan sebagai Museum Wayang adalah cagar budaya milik Bank Jabar dan Banten (BJB) yang tidak bisa diolah sedemikian rupa untuk kebutuhan museum.
“kota tua itu deket laut, kan tanahnya lembab, gali satu meter sudah keluar air. Kadar air bisa mengalir lewat dinding, sehingga bisa menjadi lembab,” katanya di Jakarta, Jumat (12/12/2014).
Beberapa kali lemari display yang telah diperbaiki kembali rusak karena rayap. Oleh karena itu, Untuk mengantisipasinya, dia mengatakan, museum menggunakan lemari-lemari display yang tahan terhadap lembap. Oleh karena itu, ke depannya, lemari display yang ada akan diganti dengan bahan stainles sehingga rayap tidak lagi bisa memakan kayu lemari.
Fokusnya pada koleksi itu sendiri. Bagaimana caranya agar koleksi yang dimiliki dapat bertahan selama 1000 tahun atau selama mungkin. Jangan sampai koleksi yang dimiliki menjadi rapuh karena lembap. Saat ini, jumlah koleksi wayang yang ada mencapai 6.500.
Selain koleksi wayang, di museum wayang ini juga terdapat alat kesenian lain seperti gamelan atau topeng dari berbagai macam daerah. Nantinya, kemungkinan museum wayang akan meng-cover segala jenis kesenian yang ada di Indonesia.