Bisnis.com, MAKASSAR--Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan memperingati Hari Korban 40.000 Jiwa Rakyat Sulsel ke-68 dengan menggelar upacara bendera di Monumen Korban 40.000 Jiwa di Jl Langgau, Makassar.
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo bertindak sebagai inspektur upacara yang juga dihadiri Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang, Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto, Ketua DPRD Makassar Farouk M. Betta, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Fery Abraham, Dandim 1408 Letkol Deny Sukwara, serta camat, lurah dan para veteran.
Syahrul mengatakan bahwa peringatan tersebut perlu dihayati dan diwariskan nilai perjuangannya terutama kepada pemuda, dengan cermin semangat dan kebulatan tekad yang mendarah daging.
"Peringatan Hari Korban 40.000 Jiwa Rakyat Sulsel ke-68 ini membangkitkan spirit dan motivasi. Bukan hanya sekedar seremonial,” kata Syahrul dalam rilis yang diterima Bisnis, Kamis (11/12/2014).
Tantangan kedepan lanjutnya, bukan lagi fisik tetapi bagaimana berkompitisi dalam prestasi untuk kemajuan bangsa.
Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto menganalogikan negeri ini seperti bangunan. Ada fondasinya, yang terdiri dari batu dan tiang pancang. Kaitannya dengan peristiwa korban 40.000 jiwa Sulsel adalah, suatu tiang pancang yang kuat yang bisa membuat negara ini berdiri.
"Korban 40.000 jiwa itu adalah nilai sangat kuat dalam nilai perjuangan bangsa lewat Sulsel," kata Danny, sapaan akrabnya.
Menurutnya, semangat pengorbanan yang perlu dipetik pada peringatan korban 40.000 adalah, mereka rela mengorbankan jiwa raga bersama warga melawan sekutu.
"Walau melawan dengan senjata lengkap, namun mereka semangat dan rela mengorbankan jiwa demi kemerdekaan,"ujarnya.
Sementara itu, usai upacara rombongan yang dipimpin Danny Pomanto melanjutkan ziarah kubur ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Panaikkang. Di TMP, Ketua DPRD Sulsel Moh. Roem memimpin upacara penghormatan kepada arwah para pahlawan.