Bisnis.com, NEW DELHI - Defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) India kuartal III kian menganga, tedampak perlambatan ekspor dan peningkatan impor emas.
Reserve Bank of India (RBI) mencatat shortfall India pada periode Juli-September mencpai US$10,1 miliar, naik dari kuartal sebelumnya yaitu defisit US$7,8 miliar sekaligus lebih tinggi dari konsensus ekonom yang disurvei Bloomberg defisit US$9,4 miliar.
Kendati merupakan shortfall tertinggi sejak Juni 2013, nilai ini terhitung 2,1% dari PDB, di bawah batas toleransi yang ditetapkan bank sentral yaitu kisaran 4%.
"Impor emas sepertinya akan terus menanjak, namun tidak setinggi yang pernah terjadi pada tahun lalu. Adapun minyak merupakan komoditas yang mendominasi total impor," ungkap ekonom Standard Chartered Plc, Anubhuti Sahay di Mumbai, Selasa (9/12/2014).
Untuk mengekang impor, negara tersebut sebelumnya telah mengeluarkan regulasi untuk mengekang tingkat impor emas, dengan menetapkan perusahaan pengimpor harus mengekspor kembali 20% emas yang diimpornya.
Sementara itu, dalam laporan tahunannya yang dipublikasikan Agustus lalu, bank sentral memprediksi defisit transaksi berjalan tahun ini akan lebih lebar dari tahun lalu 1,7%, namun akan berada di level terkendali.