Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama World Bank sepakat bekerjasama dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi Ibu Kota.
Vice President World Bank Regional Asia Timur dan Asia Pasific Axel van Trotsenburg mengatakan pihaknya akan membantu mengidentifikasi permasalahan di Jakarta dan memberikan bantuan sesuai hasil penelitian.
"Seperti kita ketahui, permasalahan di Jakarta sangat kompleks. Melalui MoU ini kami akan memberikan garis besar apa yang akan kita lakukan setahun ke depan untuk membantu Jakarta," ucapnya di Balai Kota, Senin (8/12/2014).
Selain itu, menurut Axel, Jakarta akan menghadapi bonus demografi pada 2025. Diperkirakan, pada tahun 2025, urbanisasi ke Jakarta akan meningkat sebesar 70%.
Oleh karena itu, permasalahan di Ibu Kota akan semakin bertambah, seperti masalah sosial, pendidikan, infrastruktur, kesehatan, dan jaminan sosial.
Word Bank, lanjut Axel, dengan pengalaman World Bank yang telah bekerjasama dengan kota-kota berkembang di Amerika Serikat, Amerika Latin, Cina, dan Eropa akan membantu Jakarta untuk mengatasi permasalahan tersebut.
"Ini bukan kerjasama pertama kita. Hal ini karena World Bank tidak pernah memberikan bantuan hanya dalam satu waktu, namun kami memberikan bantuan jangka panjang dan berkelanjutan," tutur Axel.
World Bank Bantu Atasi Permasalahan DKI
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama World Bank sepakat bekerjasama dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi Ibu Kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Annisa Sulistyo Rini
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Ramalan Nasib United Tractors (UNTR) 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
55 menit yang lalu
Komdigi Hapus 8 Ribu Lebih Kata Kunci soal Judi Online, Ini Rinciannya
59 menit yang lalu
Kim Jong-un Peringatkan Perang Nuklir Bisa Pecah Akibat Ulah AS
1 jam yang lalu
Prabowo Bertemu PM Inggris, Ini Isu yang Dibahas
6 jam yang lalu