Bisnis.com, YOGYAKARTA--Realisasi penyerapan anggaran sampai dengan awal Desember 2014 telah mencapai 76% atau sekitar Rp2,5 triliun dari target Rp3,3 triliun.
Hal itu dikemukakan Kepala Bidang Anggaran Belanja Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) DIY Aris Eko saat bertemu Bisnis di Komplek Kepatihan Danurejan, Jogja, Jumat (5/12).
Namun demikian, ia menyangsikan realisasi penyerapan anggaran 2014 akan dapat memenuhi target.
Aris memaparkan realisasi belanja pegawai sampai dengan awal Desember hanya Rp82 miliar atau 68,9% dari target Rp119 miliar.
Kemudian, lanjutnya, realisasi belanja barang dan jasa sampai dengan akhir November hanya berkisar di angka 50% - 55%. Demikian pula realisasi belanja modal yang hanya mencapai 50%-55%.
“Penyerapan kedua jenis belanja itu, belanja barang dan jasa serta belanja modal, dipengaruhi proses pelelangan. Apabila lelangnya tidak berhasil, belanja juga gagal. Terserap lebih dari 80% saja sudah bagus,” ujarnya.
Selanjutnya, realisasi dana hibah mencapai 85% atau Rp490 miliar. Dia menyebutkan dana untuk bantuan operasional sekolah (BOS) menyerap sekitar Rp274 miliar atau 55,9% dari total dana hibah.
Realisasi dana bantuan sosial mencapai 61% atau Rp14,6 miliar yang didistribusikan kepada pos-pos yang memang telah direncanakan.
Dia melanjutkan sampai dengan awal Desember, realisasi program pengentasan kemiskinan mencapai 99% dari total anggaran yang mencapai Rp27 miliar.
“Yang mengelola program pengentasan kemiskinan adalah kabupaten/kota. Kami sudah mendistribusikan hampir seluruhnya kepada kabupaten/kota,” katanya.
Penyerapan Anggran DIY Baru 76% dari Target APBN 2014
Realisasi penyerapan anggaran sampai dengan awal Desember 2014 telah mencapai 76% atau sekitar Rp2,5 triliun dari target Rp3,3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Anggi Oktarinda
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
43 menit yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
1 jam yang lalu
Emiten Farmasi Dibayangi Impak Depresiasi Mata Uang pada 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
37 menit yang lalu
Ganjar Kritisi Kenaikan Tarif PPN 12%, Begini Katanya
1 jam yang lalu
MA Tolak Kasasi Sritex (SRIL), Status Pailit Inkrah!
1 jam yang lalu