Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Jokowi Ingin Paastikan Anggaran Dialokasikan Secara Tepat

Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah ingin memastikan anggaran dialokasikan secara tepat sasaran antara lain pembangunan infrastruktur di berbagai daerah.
Presiden Joko Widodo (Jokowi)./JIBI
Presiden Joko Widodo (Jokowi)./JIBI

Bisnis.com, GORONTALO - Gorontalo -  Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah ingin memastikan anggaran dialokasikan secara tepat sasaran antara lain pembangunan infrastruktur di berbagai daerah.

"Subsidi BBM kemarin Rp1.300 triliun, ini masalah tepat sasaran, saya ingin bisa dirasakan oleh masyarakat semua," kata Presiden saat menginisiasi pembangunan proyek Jalan Lingkar Luar Gorontalo, Sabtu siang (6/12/2014).

Presiden mengatakan pembangunan infrastruktur bisa segera dilakukan pada 2015.

"Kita ingin infrastruktur bisa dimulai secepatnya. Di Sumatera, kereta trans Sumatera dan tol Trans Sumatera bisa dimulai 2015," kata Presiden.

Anggaran untuk pembangunan infrastruktur, kata Presiden, salah satunya berasal dari pengalihan subsidi BBM serta penghematan anggaran.

Kepala Negara mencontohkan, biaya pembangunan jalur lingkar luar Gorontalo sepanjang 45,316 km dengan anggaran Rp500 miliar akan terasa mudah untuk dibiayai bila ada pengalihan subsidi BBM.

"Tahun 2017 nanti saya minta selesai dan bisa sambung," tegasnya.

Selain meninjau pembangunan jalur lingkar luar Gorontalo yang menyambungkan Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bolaan Langi, Presiden dan Ibu Negara juga meninjau proyek revitalisasi Danau Limboto.

Kepala Negara mengatakan danau tersebut pada dekade 1960an memiliki luar 7.000 hektare dan saat ini tinggal 3.000 hektare yang dipenuhi tanaman eceng gondok.

Presiden meminta agar proses tersebut terus dilakukan. Ia berharap fungsi Danau Limboto dapat tetap terjaga bahkan luasnya bisa kembali seperti semula.

Terkait krisis listrik, Presiden menegaskan dalam lima tahun ke depan harus ada tambahan 35.000 mw secara nasional dengan target dua tahun pertama 17.000 mw.

"Harus segera kerjakan, defisit listrik akan kita kejar dua tahun ini, pada lima tahun ke depan targetnya 35.000 mw," kata Presiden.

Sebelum bertolak menuju Palembang, Presiden juga meninjau proyek perluasan Bandara Jalaluddin Gorontalo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper