Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPD: KMP & KIH Wujud Kegaduhan Politik

Wakil Ketua Komite I DPD, Benny Rhamdani menilai bahwa terbentuknya Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di DPR merupakan wujud dari kegaduhan kepentingan politik kekuasaan.
Anggota Fraksi PPP DPR memprotes pimpinan rapat dan menggulingkan meja saat Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/10). Rapat paripurna dengan agenda penetapan nama-nama anggota fraksi pada alat kelengkapan dewan berlangsung ricuh terkait dualisme internal Fraksi PPP DPR. /ANTARA
Anggota Fraksi PPP DPR memprotes pimpinan rapat dan menggulingkan meja saat Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/10). Rapat paripurna dengan agenda penetapan nama-nama anggota fraksi pada alat kelengkapan dewan berlangsung ricuh terkait dualisme internal Fraksi PPP DPR. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komite I DPD Benny Rhamdani menilai bahwa terbentuknya Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di DPR merupakan wujud dari kegaduhan kepentingan politik kekuasaan.

Menurutnya, DPR selama dua bulan terakhir tanpa rasa malu mempertontonkan kegaduhan itu kepada rakyat. Buktinya, tiba-tiba ada revisi UU MD3 dan UU Pilkada. Terkait kondisi itu, dia menegaskan bahwa DPD harus mempunyai sikap yang ekstra kuat dalam menghadapi kekuatan politik DPR.

“Jadi, lahirnya koalisi di DPR itu sebagai wujud dari kegaduhan politik sebelumnya, yaitu pemilihan presiden. Kini DPR mempertontonkan kegaduhan itu hanya untuk merebut kekuasaan,” ujarnya. Dia malah menyebutkan seharusnya DPR menjadi musuh bersama rakyat karena telah mempermainkan amanat yang diberikan saat pemilu.

Akibat kegaduhan di DPR selama ini pemerintah melarang para menterinya untuik hadir dalam rapat kerja. Para menteri lebih memilih untuk hadir ketika diundang DPD untuk menghadiri rapat kerja.

Namun demikian, ujar Benny, meski 60 % menteri sudah hadir ke DPD, lembaga perwakilan daerah itu tetap mewaspadai hal itu. Pasalnya, ujar Benny bisa saja kehadiran mereka hanya untuk mencari perlindungan di tengah terjadinya konflik DPR dan pemerintah.

Sementara itu, Ketua Komite II DPD, Parlindungan Purba mengatakan arah politik parlemen seharusnya untuk kesejahteraan rakyat dan dalam bingkai NKRI. Karena itu, konflik yang terjadi di DPR tidak boleh mempengaruhi kenerja DPD.

Bahkan DPD RI sudah membahas soal kesiapan Indonesia memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada Januari 2015 mendatang. Dia mengakui masyarakat Indonesia belum siap menghadap MEA.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper