Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HAJRIYANTO Y THOHARI: Saya Khawatir Kalau Munas Diburu-Buru

Mantan Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y. Thohari mengatakan perpecahan Partai Golkar saat ini baru di tingkat elit nasional di Jakarta, namun belum sampai ke bawah.
Dua tokoh Partai Golkar yang kini berselisih Aburizal Bakrie (kanan) dan Agung Laksono (tengah)./Antara
Dua tokoh Partai Golkar yang kini berselisih Aburizal Bakrie (kanan) dan Agung Laksono (tengah)./Antara

Bisnis.com, MAGELANG -  Mantan Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y. Thohari mengatakan perpecahan Partai Golkar saat ini baru di tingkat elit nasional di Jakarta, namun belum sampai ke bawah.

"Perpecahan ini elit-elit yang di atas belum sampai ke bawah, ke DPD I  belum. Namun, kalau munas buru-buru diselenggarakan, saya khawatir akan ada dualisme kepemimpinan," katanya di Magelang, Sabtu (28/11/2014) seperti dikutip Antara.

Ia mengatakan hal tersebut usai menjadi narasumber dalam seminar di Rakernas Lembaga Penanggulangan Bencana PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Magelang.

Ia mengatakan kalau munas digelar pada 30 November 2014 kemudian pada Januari 2015 ada munas lagi, pasti akan ada dualisme kepemimpinan.

Setelah itu, katanya, masing-masing kubu membentuk DPD I dan DPD II sehingga terjadi masifikasi perpecahan.

Menurut dia, sekarang perpecahan baru tingkat elit yang gampang untuk direkonsiliasi, tetapi kalau sudah sampai ke bawah, akan susah dirujukkan.

"Kalau perpecahan sampai ke DPD I dan DPD II, maka terjadi juga dualisme di sana dan susah untuk dipersatukan. Saya tidak menyetujui munas 30 November 2014 maupun Januari 2015.  Saya ingin digelar sebuah munas yang merupakan munas kompromi, munas rekonsiliasi," katanya.

Pihaknya akan mendorong sesepuh Partai Golkar "turun gunung" untuk memberikan sumbangan mendamaikan dan merekonsiliasikan mereka yang bersengketa.

"Saya akan minta sesepuh Golkar, seperti B.J. Habibie, J.B. Sumarlin, Awaludin Jamin, dan Sulasikin Murpratomo untuk melakukan langkah-langkah bagi mewujudkan perdamaian itu," katanya.

Ia berharap, semua kubu bersedia mengalah, menekan ego masing-masing, dan lebih dari itu juga harus sama-sama mencari penyelesaian yang "win-win solution".

Menurut dia, harus ada kompromi untuk mendapatkan konsensus baru dari perpecahan di dalam Partai Golkar sekarang ini.

Kompromi terhadap materi-materi dan substansi yang disengketakan selama ini, katanya, masalah waktu munas dan kepanitiaan munas.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper