Bisnis.com, HANOI -- Pemerintah Vietnam membuka akses kepemilikan properti untuk masyarakat asing, sebagai upaya meningkatkan kontribusi sektor tersebut terhadap pertumbuhan ekonomi.
Anggota parlemen Vietnam mengetuk palu menyatakan masyarakat asing yang memiliki visa, perusahaan asing yang beroperasi di Vietnam, serta organisasi multinasional akan diberikan akses perizinan untuk memiliki rumah dan apartemen.
"Ini merupakan sebuah kemajuan. Pasalnya pemerintah membuka pasar real estat untuk masyarakat asing di sini. Dalam jangka panjang, langkah ini akan membantu Vietnam mengatasi utang," kata ekonom VinaCapital Group, Alan Pham di Hanoi, Rabu (26/11/2014).
Saat ini, regulasi yang berlaku menyatakan bahwa kepemilikan asing harus dibatasi untuk masyarakat asing yang menikah dengan masyarakat Vietnam atau masyarakat asing yang berkontribusi besar terhadap pembangunan negara.
Langkah ini, menurut pernyataan yang dimuat di situs resmi pemerintah, akan membantu negara mengejar pertumbuhan ekonomi 5,8% tahun fiskal ini serta diharapkan perlahan menutup kerugian negara karena kredit macet.
Adapun, regulasi baru akan memperbolehkan kepemilikan 30% dari setiap bangunan apartemen atau 250 rumah dinsetiap distrik. Data pemerintah menunjukkan inventoris properti Vietnam jatuh 13% menjadi 82,3 triliun dong atai setara US$3,85 miliar.