Bisnis.com,SEMARANG—Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong percepatan pembangunan proyek pembangkit listrik baik di Kabupaten Batang dan Kabupaten Cilacap untuk mengantisipasi krisis energi di Pulau Jawa-Bali 2018.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengutarakan pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga uap di Kabupaten Batang berkapasitas 2 X 1.000 megawatt yang tersendat masalah pembebasan lahan sudah ditangani langsung PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero).
Di sisi lain, investor domestik PT Jawa Energy melirik Kabupaten Cilacap untuk membangun tenaga listrik serupa dengan kapasitas lebih besar yakni 5 X 1.000 MW atau daya setrum terbesar di dunia.
“Sekarang yang terpenting pasokan energi di Jawa Tengah. Bagaimana pasokan itu bisa mencukupi kebutuhan industri. Kami dorong biar cepat,” papar Ganjar disela-sela acara penyerahan Kadin Award di Semarang, Rabu (26/11/2014).
Selain pasokan energi, Ganjar akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur untuk bandara dan pelabuhan. Saat ini, Pemprov Jateng berkonsentrasi untuk mendukung pembangunan infrastruktur di wilayah selatan yakni Bandara Wirashaba di Purbalingga dan Pelabuhan Cilacap.
“Kami ingin jalur tengah sisi selatan, transportasinya berjalan lancar. Jadi kalau di sisi utara sudah ada double track, saya dorong yang selatan juga dibangun double track,” katanya.
Ganjar mengakui pembangunan infrastruktur di Jateng mendapat dukungan langsung dari Presiden Joko Widodo saat pertemuan dengan para gubernur seluruh Indonesia di Bogor, Senin (24/11). Pihaknya tertantang dengan anjuran Presiden untuk mendorong masing-masing daerah harus pro-investasi.
Dia mengatakan masalah perizinan yang selama ini dikeluhkan pelaku usaha akan dipermudah dengan layanan one stop service.
“Bagaimana caranya perizinan di daerah ini dipermudah, saya akan bantu. Saya sudah bilang sama bupati dan walikota. Apabila perizinan yang melalui pusat dipersulit, maka Presiden akan turun tangan,” paparnya.