Bisnis.com, PONTIANAK - Kalimantan Barat dinyatakan berstatus kejadian luar biasa (KLB) wabah demam berdarah, karena terjadi peningkatan kasus terjangkit dan kematian mencapai 58,20%.
Sekda Provinsi Kalbar M. Zeet Hamdy Assovie mengatakan status KLB di Kalbar menunjukkan telah terjadi peningkatan kasus dan kematian di sejumlah kabupaten.
“Kematian tertinggi di Kabupaten Melawi mencapai 6,67%, Sekadau 3,41%, Landak sebanyak 2,78%, dan rata-rata kematian di Kalbar sebanyak 1,39%.” Kata M. Zeet di sela-sela Rakor penanganan DBD dengan sejumlah instansi Dinas Kesehatan kabupaten/kota, Rabu (19/11/2014).
M. Zeet mengatakan dari rekapitulasi kasus DBD dari Februari 2014 sampai 14 November 2014 terjadi peningkatan kasus. Bahkan dari tahun 2011 hingga sekarang kenaikan mencapai 400% atau empat kali lipat kasus.
“Dari Februari sampai 14 November tahun ini, sudah ada 42 orang meninggal dan 3.029 orang terjangkit DBD di seluruh kabupaten/kota, kecuali Kabupaten Bengkayang yang nihil kasus,” katanya.
Urutan pertama adalah Kabupaten Mempawah mencapai 486 kasus, Sambas 465 kasus, Ketapang 415 kasus, dan berikutnya Sintang 366 kasus.
Dia mengatakan penderita DBD didominasi pasien berumur 5-15 tahun atau usia sekolah dasar dan menengah pertama sebanyak 757 kasus. Berikutnya usia 1-4 tahun sebanyak 357 kasus.
WASPADA, Kalbar Berstatus KLB Demam Berdarah
Kalimantan Barat dinyatakan berstatus kejadian luar biasa (KLB) wabah demam berdarah karena terjadi peningkatan kasus terjangkit dan kematian mencapai 58,20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yanuarius Viodeogo
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium