Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Minggu atau Senin waktu Indonesia (17/11/2014) memastikan petugas kemanusiaan AS, Peter Cassig, dibunuh dan menyebut pemenggalan atas Kassig oleh kelompok Negara Islam (IS) sebagai tindakan "betul-betul jahat."
Video keluaran kelompok keras itu menunjukkan pemenggalan kepala Kassig, yang berganti nama menjadi Abdul-Rahman setelah memeluk Islam, serta 18 pria, yang digambarkan sebagai tentara Suriah.
"Abdul-Rahman direnggut dari kita melalui aksi yang benar-benar jahat oleh sebuah kelompok teroris yang dianggap dunia tidak memiliki rasa kemanusiaan," kata Obama dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih.
Pernyataan dikeluarkan di atas pesawat kepresidenan, Air Force One, yaitu ketika Obama sedang dalam perjalanan pulang ke Amerika Serikat setelah melakukan serangkaian lawatan di Asia.
"Seperti juga Jim Foley dan Steven Sotloff sebelumnya, hidup dan apa yang ia (Kassig) kerjakan sangat bertolak belakang dengan semua yang disampaikan ISIL," kata Obama, yang menggunakan kata lain untuk menyebut IS.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan para pejabat pemerintahan Amerika bersama-sama dengan keluarga Kassig telah berupaya agar Kassig bisa bebas.
"Selama ia menjalani penyekapan, keluarga dan pemerintah secara keseluruhan, termasuk Senator Joe Donnelly dari negara bagian ia (Kassig) berasal, bekerja untuk menghindarkan terjadinya peristiwa tragis ini," kata diplomat tertinggi AS itu dalam sebuah pernyataan tertulis.
Ibunda Kassig, Paula, juga telah menghubungi para militan IS secara langsung, bahkan juga melalui Twitter, untuk menyampaikan permohonan agar puteranya dibiarkan selamat.
"Tolong berita tahu kami apa yang bisa kami lakukan agar Abdul-Rahman bisa terus melayani dan menjalani hidupnya sesuai dengan ajaran Islam," demikian tulis Paula pada Oktober lalu dalam bahasa Inggris dan Arab.
Kerry mengatakan permintaan yang ditujukan oleh Paula Kassig "kepada para penyekapnya itu tidak bisa dilupakan".
"Kenyataan bahwa permohonannya itu tidak digubris merupakan bukti yang kian jelas bahwa para teroris ISIS yang merenggut nyawa puteranya itu tidak mempunyai rasa kemanusiaan," tambahnya.
Kassig membentuk sebuah kelompok bantuan dan melalui kelompok itu ia melatih sekitar 150 orang sipil untuk dapat memberikan bantuan medis bagi rakyat Suriah.
Kelompoknya juga memberikan bantuan makanan, kebutuhan-kebutuhan untuk memasak, pakaian dan obatan-obatan bagi yang memerlukan.
"Sementara ISIS menikmati melakukan pembataian terhadap orang-orang tak bersalah, termasuk warga-warga Muslim, Abdul-Rahman merupakan petugas kemanusiaan yang berjuang untuk menyelamatkan hidup para warga Suriah yang luka-luka dan terlantar karena konflik Suriah," kata Obama.