Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JATENG Klaim Punya Daya Tarik Investasi Industri Mamin

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyatakan sejumlah investor industri makanan dan minuman atau mamin tahun depan melakukan ekspansi usaha ke Jawa Tengah dengan mendirikan pabrik baru di wilayah ini.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyatakan sejumlah investor industri makanan dan minuman atau mamin tahun depan melakukan ekspansi usaha ke Jawa Tengah dengan mendirikan pabrik baru di wilayah ini.

Kepala Badan Penanaman Modal Daerah atau BPMD Jawa Tengah Yuni Astuti menyatakan ketertarikan investor indutri mamin mendirikan perusahaan di Jawa Tengah dengan mempertimbangkan upah buruh lebih murah dibandingkan dengan upah mininum regional atau UMR di Jabodetabek.

Menurutnya, industri mamin merupakan salah satu kategori usaha dengan serapan tenaga manusia cukup banyak. Oleh karena itu, tuntutan melalui demo yang dilakukan para buruh turut mempengaruhi investor untuk beralih ke wilayah dengan biaya lebih ringan.

“Di Jawa Tengah ini sangat strategis. Artinya, untuk akses ke Jawa Barat dan Jawa Timur tidak terlalu jauh. Selain itu, biaya di sini lebih murah,” papar Yuni kepada Bisnis, Rabu (12/11/2014).

Ketertarikan para investor, kata dia, dapat diketahui dari banyaknya perusahaan saat pameran investasi bulan lalu di Jakarta. Menurut Yuni, saat ini terdapat beberapa perusahaan mamin yang serius untuk mendirikan perusahaan di Kawasan Industri Kendal (KIK).

Adapun nilai keseluruhan investasi dari beragam perusahaan yakni senilai Rp20 triliun. Yuni berharap angka pengangguran di Jawa Tengah berkurang dengan pendirian perusahaan baru.

“Warga Jawa Tengah yang bekerja di Jabodetabek cukup banyak. Kalau ada perusahaan baru mendirikan pabrik, tentu kami para pekerja bisa pulang kampung,” katanya.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah menyebutkan jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah Agustus 2014 yang sebesar 17,55 juta orang, atau bertambah sekitar 23.000 orang dibanding angkatan kerja Agustus 2013 sebanyak 17,52 juta orang dan berkurang 169.000 orang jika dibanding Februari 2014 mencapai 17,72 juta orang.

Sementara itu, jumlah penduduk yang bekerja di Jawa Tengah pada Agustus 2014 sebesar 16,55 juta orang, bertambah sekitar 81.000 orang dibanding keadaan pada Agustus 2013 sebesar 16,47 juta orang dan berkurang sekitar 200.000 orang dibandingkan Februari 2014 mencapai 16,75 juta orang.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Tengah pada Agustus 2014 mencapai 5,68%, mengalami penurunan sebesar 0,33% dibanding TPT Agustus 2013 dengan nilai TPT sebesar 6,01% dan jika dibandingkan dengan Februari 2014 mengalami peningkatan sebesar 0,23% dengan nilai TPT Februari 2014 sebesar 5,45%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper