Bisnis.com, PEKANBARU—Dinas Perkebunan Riau meminta perusahaan kelapa sawit membantu petani swadaya mendapatkan sertifikasi Indonesian suistainability palm oil (ISPO) dari Kementerian Pertanian.
Zulher, Kepala Dinas Perkebunan Riau, mengatakan perusahaan kelapa sawit harus memberikan fasilitasi dan pendampingan terhadap petani swadaya yang ada di sekitarnya. Dengan begitu, produk kelapa sawit yang dihasilkannya dapat lebih berkualitas dan meningkat nilai jualnya.
“Perusahaan harus membantu kelompok tani yang ada di sekitar wilayah kerjanya melalui program CSR [corporate social responsibility] yang diberikannya,” kata Zulher di Pekanbaru, Rabu (12/11/2014).
Zulher menuturkan petani swadaya diberikan waktu hingga 2018 untuk mengurus sertifikasi ISPO dari Kementerian Pertanian.
Untuk itu, diperlukan peran perusahaan kelapa sawit untuk membantu auditor ISPO dalam menelusuri kualitas produksi dari kebun milik rakyat.
Menurutnya, United Nation Development Program (UNDP) akan memberikan bantuan pendanaan untuk petani swadaya mengurus sertifikasi ISPO.
Hanya saja, bantuan tersebut akan diberikan dengan jumlah berbeda kepada beberapa petani swadaya, tergantung luas lahan yang akan disertifikasi.
“UNDP sudah bersedia memberikan bantuan kepada kelompok tani untuk mendorong penerbitan sertifikasi ISPO terhadap petani swadaya,” ujarnya.
INGIN BACA INFORMASI LAINNYA? SILAKAN KLIK
KPK Telusuri Aliran Dana Di Kemenhut Terkait Korupsi
SUAP MANTAN KETUA MK: Bonaran Situmeang Ngaku Tak Kenal Akil Mochtar