Bisnis.com, BANGKOK – Bank sentral Thailand kembali mempertahankan tingkat suku bunga di level rendah 2%, menyusul komitmen pemerintah untuk meningkatkan belanja dan menggenjot pertumbuhan.
Ekonom Phatra Securities Pcl, Thanomsri Fongarunrung menyampaikan bahwa belum pulihnya Thailand dan inflasi yang masih terkendali memang menyisakan ruang bagi bank sentral untuk mempertahankan suku bunga.
“Suku bunga yang ditetapkan pemerintah saat ini sudah rendah. Memangkas suku bunga justru akan mengancam stabilitas finansial dan tidak akan signifikan mendorong pertumbuhan,” ungkap Fongarunrung di Bangkok, Rabu (5/11/2014).
Hal tersebut sejalan dengan pemikiran Gubernur Prasarn Trairatvorakul yang sebelumnya menyampaikan bahwa akan timbul risiko pada sistem finansial jika suku bunga dipangkas. Adapun, Thailand mencattakan inflasi 1,48% pada Oktober dibandingkan periode sama tahun sebelumnya, terendah tahun ini.
Sebelumnya, Perdana Menteri Prayuth Chan-Ocha menandatangani pengucuran paket stimulus sebesar US$11 miliar yang ditujukan untuk para petani.
Menteri Keuangan Sommai Phasee menyampaikan bahwa kebijakan stimulus diputuskan karena muncul tanda-tanda stagnasi pada perekonomian negara tersebut. Adapun, Kemenkeu sendiri telah memangkas prediksi pertumbuhan tahun ini menjadi 1,4% dari sebelumnya 2%.