Bisnis.com, JAKARTA – Munculnya sejumlah ancaman global telah meningkatkan kewaspadaan penduduk dunia terhadap situasi keamanan. Hingga saat ini, Indonesia dan seluruh negara dunia diharapkan dapat terlibat untuk memastikan stabilitas keamanan.
Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier menyampaikan ketegangan geopolitik, krisis, dan konflik harus menjadi perhatian setiap negara dunia, karena berlangsung bertubi-tubi dan menimbulkan rasa tidak aman masyarakat.
“Saat ini masyarakat dunia merasa seolah mereka hidup dalam situasi tidak aman. Krisis muncul dan dampaknya menyebar dengan cepat, dunia internasional sedang di bawah tekanan,” ungkap Steinmeier di Jakarta, Senin (3/11/2014).
Ia menyebutkan beberapa konflik yang kini tengah terjadi di berbagai belahan dunia seperti ketegangan geopolitik Ukraina yang tidak hanya menjadi perhatian Eropa, tapi juga negara lain dunia.
Ketegangan juga terjadi di Asia-Pasifik, seperti konflik Laut China Selatan antara beberapa negara Asia Tenggara dengan China, yang hingga kini belum mencapai titk temu.
“Oleh karena itu, lebih dari sebelumnya, Uni Eropa dan ASEAN harus menjalin komunikasi yang baik,” jelas Steinmeier yang sebelumnya mendiskusikan hubungan kerjasama dan bilateral dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo.
Dia menyebut keberadaan Islamic State atau ISIS pun turut menimbulkan rasa tidak aman warga dunia. Di sisi lain, Benua Afrika tengah menghadapi tantangan menyebarnya virus berbahaya, ebola.
Untuk itu, Steinmeier mengapresiasi pidato Jokowi pascatepilih yang mengatakan bahwa Indonesia akan menjadi bangsa yang berkontribusi mulia untuk peradaban global. Ia yakin, jika negara melakukan apapun yang mereka mampu, masyarakat akan dapat hidup lebih sejahtera.
“Indonesia, Jerman, Asia, dan Eropa memiliki tujuan sama. Kita ingin menciptakan perdamaian dengan kekuatan hukum, kita ingin memakmurkan masyararakat, dan mengedepankan reformasi,” tuturnya.