Bisnis.com, JAKARTA—Pejuang Kurdi Irak bergabung dengan kelompok Kurdi lainnya yang didukung AS memerangi kelompok milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Kobani dengan harapan dapat mencegah milisi itu menguasai kota perbatasan Suriah tersebut.
Lembaga swadaya masyarakat The Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) menyatakan pertempuran sengit pecah dan banyak korban di kedua pihak. Sedangkan militer AS melancarkan lebih banyak serangan udara terhadap basis ISIS pada akhir pekan lalu.
Idriss Nassan, wakil menteri urusan luar negeri di wilayah Kobani, mengatakan kelompok Kurdi Irak yang menggunakan artileri jarak jauh telah bergabung pada malam Minggu untuk menghadapi ISIS. Saat ini, ISIS menguasai sebagian wilayah Suriah dan Irak sebagai upaya mereka mengubah peta Timur Tengah.
"Pasukan Kurdi ikut bertempur kemarin dan telah membuat perbedaan yang mencolok dengan artileri jarak jauh mereka,” ujarnya sebagaimana dikutip Reuters, Senin (3/11/2014).
Namun demikian, Nassan tidak memerinci sejauh mana kemajuan yang telah dicapai dengan bergabungnya pasukan yang dikenal dengan pasukan Peshmerga tersebut.
"Kami tidak memiliki artileri, kami hanya menggunakan mortir dan senjata buatan lokal lainnya sehingga bantuan tersebut merupakan sebuah kemajuan,” ujarnya.