Bisnis.com, SEOUL – Bank sentral Korea menyatakan siaga untuk menghadapi dampak negatif dari perlemahan yen Jepang, yang diprediksi dapat menjadikan produk Jepang lebih kompetitif di luar negeri. Seperti diketahui, produk otomotif dan elektronik Jepang merupakan pesaing utama industri Korsel.
“Kami akan menjaga pasar finansial dan memantau pergerakan pasar dengan ketat,” ungkap pernyataan bank sentral Korsel yang dipublikasikan di Seoul, Senin (3/11).
Bank of Korea (BoK) langsung menggelar pertemuan, dua hari setelah bank sentral Jepang memutuskan untuk menambah stimulus menjadi 80 triliun yen dari sebelumnya 60 triliun yen – 70 triliun yen. Pascapengumuman stimulus, nilai tukar yen kian melemah terhadap won Korsel.
Ekonom HSBC Holdings Plc, Ronald Man menyampaikan bahwa jika tidak lekas bertindak, turunnya harga produk Jepang yang dipasarkan di luar negeri akan meningkatkan risiko pada ekspor Korea.
“Jika pertumbuhan ekspor melemah, pasar akan berspekulasi bahwa BoK akan segera memangkas tingkat suku bunga,” kata Ronald. Padahal, saat ini suku bunga Negeri Ginseng telah berada di level rendah 2%.
Seperti diketahui, sejumlah perusahaan keduanya bersaing ketat di pasar global seperti Toyota Motor Corp dan Hyundai Motor Co, juga Panasonic Corp dan Samsung Electronics Co.