Bisnis.com, YOGYAKARTA - Daerah Istimewa Yogyakarta akan menjadi tuan rumah agenda pertemuan internasional Forum Kemitraan Strategi Pembangunan Rendah Emisi Karbon di Asia pada 11–13 November 2014.
Sebanyak 200 orang peserta dari 24 Negara di Asia, Eropa, dan Amerika akan menghadiri forum ini. Mereka adalah wakil-wakil dari lembaga pemerintahan, lembaga donor, investor, peneliti, akademisi, praktisi, dan LSM.
Penasihat Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) Bidang Pembangunan Rendah Emisi Karbon Doddy S. Sukadri mengatakan forum kemitraan tersebut merupakan pertemuan ketiga setelah pertemuan pertama yang dilakukan di Bangkok, Thailand, pada 2012, dan pertemuan kedua di Manila, Filiphina, pada 2013.
“Forum kali ini mengangkat tema LEDS and Green Growth in Action,” ujarnya saat bertemu dengan para wartawan di Ndalem Wironegoro, Jogja, Jumat (31/10/2014).
Pertemuan tersebut, ujarnya, digagas seiring dengan semakin pesatnya pertumbuhan ekonomi kawasan Asia yang dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak terhadap emisi gas rumah kaca.
“Dalam beberapa tahun terakhir, kekuatan ekonomi dunia bergeser ke Asia. Kita tentu senang dengan perkembangan ini. Tetapi jangan sampai perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi itu menimbulkan gas rumah kaca yang tinggi,” katanya.
Forum tersebut akan membahas berbagai macam peluang, pendekatan, pengembangan metoda, dan contoh kegiatan ekonomi dengan produktivitas tinggi namun rendah dalam mengeluarkan emisi gas rumah kaca. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi diharapkan justru akan mengurangi pemanasan global dan menekan dampak negatif perubahan iklim.
Selanjutnya, para peserta forum juga akan mengunjungi sejumlah lokasi kegiatan ekonomi di sekitar DIY yang merupakan kegiatan ekonomi berbasis rendah emisi karbon. Antara lain peternakan udang di daerah Bantul, industri kerajinan tangan di daerah Tambi, dan industri batik yang menggunakan bahan-bahan organik.
