Bisnis.com, TEGAL - Bank Indonesia Wilayah Tegal memprediksi pertumbuhan ekonomi eks Karesidenan Pekalongan pada triwulan IV/2014 akan melambat dibandingkan pada triwulan sebelumnya karena pengaruh kebijakan kenaikan tarif tenaga listrik (TTL).
Pengaruh perlambatan ekonomi juga disebabkan rencana kenaikan bahan bakar minya (BBM), dan ekspektasi masyarakat yang melemah dalam menyambut transisi pemerintahan baru yang masih dianggap penuh ketidakpastian.
Sementara itu, secara umum, pertumbuhan ekonomi pada 2014 diperkirakan relatif sama dengan pertumbuhan 2013 yang mengalami perlambatan dari tahun sebelumnya yaitu pada kisaran 5,0%.
Proyeksi ini lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang diperkirakan tumbuh sebesar 5,1%.
“Masyarakat masih menunggu, apakah kebijakan pemerintah menaikkan BBM bersubsidi ini akan diberlakukan pada akhir tahun ini. Jika positif naik, tentu berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi,” papar Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Tegal Bandoe Widiarto, Senin (27/10/2014).