Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KORBAN SINABUNG: 3.284 Pengungsi Ditempatkan di 12 Titik Pengungsian

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan penipisan titik pengungsian korban erupsi Gunung Sinabung.
Gunung Sinabung./Bisnis.com
Gunung Sinabung./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan penipisan titik pengungsian korban erupsi Gunung Sinabung.

Setelah sebelumnya sebanyak 3.284 korban atau 1.018 kepala keluarga ditampung dalam 16 titik pengungsian, saat ini mereka ditampung dalam 12 titik pengungsian.

"Penipisan titik pengungsian dilakukan untuk memudahkan penanganan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers, Minggu (26/10/2014).

BNPB tidak bisa memastikan sampai kapan gunung tersebut mengalami erupsi. Sampai saat ini semua parameter kegunungapian masih menunjukkan aktivitas yang tinggi. Artinya erupsi dan luncuran masih berpotensi terjadi.

"Status tanggap darurat hanya diberlakukan bagi daerah-daerah yang warganya harus mengungsi saja. Tidak seluruh Kab Karo darurat. Yang lainnya sudah dapat melakukan aktivitas normal," ujarnya.

Pemerintah akan memberikan bantuan kepada pengungsi sesuai rekomendasi PVMBG. BNPB juga berharap agar Pemda Karo dan Pemprov Sumut juga mengalokasikan anggaran untuk menangani Sinabung. Tidak seluruhnya mengandalkan bantuan dari pusat.

"Persediaan logistik masih mencukupi hingga 3-6 hari ke depan."

Sementara pada hari ini aktivitas Gunung Sinabung masih tinggi. Terjadi guguran 98 kali dan dua kali awan panas guguran dari puncak dengan jarak luncur terjauh 3.500 m ke arah selatan.

Tinggi kolom abu awan panas mencapai 2.000 m. Teramati guguran lava dari dekat puncak sisi barat sejauh 700-1.000 m. Adapun status gunung tersebut masih tetap Siaga level 3.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper