Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABINET JOKOWI-JK: Diminta Bersinergi Dengan Daerah

Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berharap tim perekonomian baru pada Kabinet Kerja di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo dapat bersinergi dengan daerah.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pendidika nDasar dan Menengah Anis Baswedan./JIBI
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pendidika nDasar dan Menengah Anis Baswedan./JIBI

Bisnis.com, JOGJA – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berharap tim perekonomian baru pada Kabinet Kerja di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo dapat bersinergi dengan daerah.

Hal itu dikemukakan oleh Ketua Pelaksana Teknis TPID DIY Djoko Raharto ketika berkomunikasi dengan Harian Jogja di Jogja, Senin (27/10/2014).

Djoko mengemukakan paling tidak ada tiga tantangan utama yang perlu diatasi oleh pemerintahan baru. Pertama, ujarnya, meningkatkan daya saing perekonomian dengan mendorong perkembangan sektor riil. Kedua, lanjutnya, memperbaiki struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar memiliki ruang fiskal yang lebih lebar.

Ketiga, lanjutnya, mengintegrasikan kebijakan di bidang ketahanan pangan antara pusat dan daerah agar tidak berjalan secara parsial.

“Perlu integrasi antara kebijakan di pusat dengan di daerah, antara rencana-rencana nasional dengan daerah. Kalau terintegrasi, akan dapat saling sinergi dan tidak akan berjalan secara parsial,” katanya.

Lebih lanjut ia berharap tim perekonomian kabinet baru dapat bekerja secara profesional dan paham akan permasalahan. Dengan demikian, tim perekonomian kabinet baru tersebut dapat mengeluarkan kebijakan yang tepat dan dapat memberikan manfaat bagi perekonomian dalam jangka menengah hingga jangka panjang.

“Harapannya paham permasalahan, profesional, sehingga kebijakan tepat dan memberi manfaat bagi perekonomian dalam jangka menengah – panjang,” katanya.

Sebagaimana diketahui, siang ini, Senin (27/10), Presiden Joko Widodo melantik anggota kabinet baru yang diberi nama Kabinet Kerja. Sejumlah nama baru di lembaga eksekutif tampil. Namun ada juga beberapa wajah lama yang pernah duduk di kabinet pada periode-periode pemerintahan sebelumnya.

Sofyan Djalil yang pernah menjabat Menteri BUMN pada era pemerintahan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri memimpin koordinasi tim perekonomian dengan menjabat sebagai Menko bidang Perekonomian.

Kementerian BUMN dipimpin oleh Rini M. Soemarno yang pada era Megawati sebelumnya pernah menjabat Menteri Perindustrian dan Perdagangan.

Kementerian Keuangan dipimpin oleh Menkeu Bambang Brodjonegoro yang pada era terakhir kepemimpinan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono menjabat sebagai Wamenkeu.

Kemudian, masih di bawah komando Menko bidang Perekonomian, ada Kementerian Perdagangan yang dipimpin oleh Mendag Rachmat Gobel, Kementerian Koperasi dan UMKM oleh Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga, Kementerian Perindustrian oleh M. Saleh Husin, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN oleh Ferry Mursyidan Baldan, Kementerian Pertanian oleh Amran Sulaiman, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat oleh Basuki Hadi Muljono, Kementerian Ketenagakerjaan oleh Hanif Dhakiri, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggi Oktarinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper