Bisnis.com, PONTIANAK -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat membuka peluang investasi industri hilirisasi bagi investor yang bergerak pada sektor perkebunan dan pertambangan di tiga wilayah yaitu Tayan, Mandor dan Semparuk.
Sri Jumiadatin, Kepala Badan Penanaman Modal Daerah dan Perizinan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalbar mengatakan selain tiga wilayah di atas, masih terdapat satu wilayah lagi yaitu di Kendawang, Kabupaten Ketapang.
"Kami mendorong pengembangan industri di tiga wilayah itu. Seperti di Kecamatan Tayan dan Kendawang itu investor sudah ada pabrik pengolahan CPO (crude palm oil) dan bauksit. Sedangkan di Kecamatan Mandor dibuka kesempatan untuk perluasan produksi perkebunan karet," kata Sri kepada Bisnis, Jumat (17/10/2014).
Sri mengatakan saat ini investasi di Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, lebih mudah dibandingkan dengan kecamatan lainya karena kontribusi pemda setempat yang menyediakan lahan industri bagi calon investor.
Menurutnya, semenjak kecamatan itu ditetapkan sebagai kawasan industri, pemda setempat menindaklanjuti dengan penyediaan lahan seluas 537 hektare (ha) dengan melakukan pembebasan lahan dari masyarakat sekitar.
Sri menyatakan dengan ketersediaan lahan maka memudahkan bagi investor untuk mengembangkan industri hilirisasi perkebunan terutama karet. Saat ini, potensi lahan perkebunan di sana seluas 87.947 ha dengan rata-rata produksi 855 kg per ha per tahun.
Sementara itu, kata Sri, kawasan pembebasan lahan masih menjadi persoalan di Kecamatan Tayan dan Kecamatan Semparuk di Kabupaten Sambas. Tetapi pemda setempat berkomitmen berupaya bisa merealisasikan pembebasan lahan supaya investor melirik kabupaten yang memiliki akses langsung ke Laut China Selatan tersebut.
"Syarat lokasi khusus area industri itu kan minimal tersedia lahan seluas 50 ha. Tetapi sejak ditetapkan 10 tahun lalu, Kecamatan Semparuk itu masih kekurangan lahan industri dan sekarang harga lahan semakin mahal," katanya.
Selain ketiga kecamatan di atas, Sri menuturkan Pemprov Kalbar membuka peluang investasi di Kecamatan Kendawang.
Saat ini, menurutnya, di sana mulai bergeliat industri pertambangan bauksit dan alumina. "Di Kendawang ada sejumlah investor yang menanamkan modalnya untuk sektor perkebunan dan pertambangan," katanya.
Menurutnya, salah satu investor modal asing asal China dengan serius membuka usaha tambang bauksit di Kendawang dengan membangun infrastruktur listrik dan pelabuhan sendiri.
"Mereka (investor China) mulai membangun listrik dengan daya 2x150 megawatt dan pelabuhan sendiri untuk mengirim (bauksit) langsung ke China. Kalau menunggu pembangunan dari pemerintah akan lama, jadi mereka bangun sendiri," ujarnya.
Secara umum, potensi bauksit di Kabupaten Ketapang berdasarkan data Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalbar sebanyak 606 juta ton dan merupakan potensi bauksit terbesar di Kalbar.
Kawasan Industri Pemprov Kalbar Dorong 3 Wilayah
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat membuka peluang investasi industri hilirisasi bagi investor yang bergerak pada sektor perkebunan dan pertambangan di tiga wilayah yaitu Tayan, Mandor dan Semparuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yanuarius Viodeogo
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium