Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Rokok: Pengurangan Karyawan Perusahaan Rokok Diprediksi Berlanjut

Pengurangan karyawan perusahaan rokok utamanya di lini produksi sigaret kretek tangan (SKT) di Jawa Timur berpotensi berlanjut.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, SURABAYA—Pengurangan karyawan perusahaan rokok utamanya di lini produksi sigaret kretek tangan (SKT) di Jawa Timur berpotensi berlanjut.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur Edi Purwinarto menguraikan persoalan pergeseran minat terhadap SKT dihadapi semua perusahaan rokok. Sehingga fenomena pemutusan hubungan kerja (PHK) melalui mekanisme pensiun dini bisa terjadi.

“Ini persoalan industri rokok. Kami sudah ancang-ancang program alih kerja menggandeng perusahaan masing-masing,” jelasnya, Selasa (14/10/2014).

Industri rokok di Jawa Timur beberapa bulan terakhir melakukan pengurangan tenaga kerja utamanya di lini SKT.

Sampoerna memberlakukan program pensiun dini terhadap 4.900 tenaga kerja, Bentoel 940 orang tenaga kerja, dan Gudang Garam menyetui 3.333 orang pensiun per Selasa (14/10/2014).

“Di luar itu bisa ada karena berbagai faktor. Kami intinya penyelamatan, memberi pelatihan dengan pendampingan melibatkan koperasi dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk membuka pasar,” jelasnya.

Menurutnya, alih kerja juga didukung masing-masing perusahaan yang melakukan pengurangan karyawan.

Dinas Tenaga Kerja kabupaten/kota juga mengalokasikan anggaran program ini, termasuk menggunakan dana bagi hasil cukai.

Wakil Direktur Sumber Daya Manusia PT Gudang Garam Tbk Slamet Budiono mengungkapkan karyawan yang mendaftar program pensiun dini yang ditawarkan perseroan sebanyak 6.408 orang dan 3.333 orang disetujui per Selasa kemarin.

“Kami buka sampai Sabtu mendatang khusus untuk pensiun dini plus linting SKT,” jelasnya.

Dia menguraikan karyawan di segmen rokok linting Gudang Garam saat ini memiliki jam kerja yang semakin berkurang.

Kondisi saat ini jam kerja karyawan linting mulai 06.00 WIB-11.00 WIB.

Jam kerja ini, kata dia, terus menyusut dibanding periode-periode sebelumnya sebagai dampak dari berkurangnya permintaan SKT.

Pengurangan karyawan melalui program pensiun dini diharapkan bisa menaikkan jam kerja.

“Mereka bekerja kan berdasar hasil [borongan] kami bersyukur bila mereka bisa sampai jam 16.00 WIB atau Minggu masuk,” urainya.

Hanya saja, lamanya jam bekerja tersebut bergantung seberapa banyak permintaan SKT dari pasar.

Namun demikian, permintaan sigaret jenis ini di Gudang Garam berkurang sampai 26%.

Slamet menilai program pensiun dini tidak hanya ditawarkan khusus kali ini.Karyawan yang mengajukan pensiun dini di luar waktu yang ditentukan tetap diberi kesempatan.

Wakil Kepala Bidang Humas Gudang Garam Iwhan Tri Cahyono menuturkan tahun lalu para pekerja SKT biasa pulang pukul 14.00 WIB dari mulai kerja pukul 06.00 WIB.

Namun, baru-baru ini karena sedikitnya pesanan SKT pekerja bisa pulang pukul 10.00 WIB.

“Mereka kan berdasar order produksi, kalau order produksi kecil maka mereka pulang cepat,” urainya soal gambaran penurunan produksi di segmen SKT Gudang Garam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper