Bisnis.com, YOGYAKARTA -- Selama Agustus 2014 jumlah kunjungan wisatawan ke wilayah Yogyakarta mengalami peningkatan cukup besar.
Sebanyak 327.856 wisatawan lokal dan mancanegara menginap di hotel di D.I.Yogyakarta selama kurun Agustus 2014, naik 35,12% dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 242.643 wisatawan.
Namun, sebagian besar wisatawan tersebut menginap pada hotel nonbintang atau memilih usaha akomodasi lainnya.
Sebagaimana data yang dirilis Badan Pusat Statistik DIY pada Oktober 2014, sebanyak 65,24% atau sekitar 213.897 wisatawan lebih memilih menginap pada hotel non bintang atau usaha akomodasi lainnya.
Mereka terdiri dari 208.434 wisatawan nusantara dan 5.463 wisatawan mancanegara.
Jumlah tamu yang menginap pada jenis hotel nonbintang atau usaha akomodasi lain meningkat sebesar 34,28% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang berjumlah 159.296 wisatawan.
Kenaikan jumlah tamu terjadi pada semua kelompok kamar.
Sementara itu, hanya 34,76% wisatawan yang memilih akomodasi hotel berbintang selama berkunjung di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pada periode tersebut, hanya sebanyak 113.959 wisatawan di Yogyakarta yang menginap di hotel berbintang. Jika dibandingkan bulan sebelumnya, angka tersebut naik sebesar 36,73% dibandingkan pada bulan sebelumnya sebanyak 83.347 wisatawan.
Mereka terdiri dari 95.708 wisatawan nusantara yang tumbuh sebesar 37,25% (m to m) dan sebanyak 18.251 wisatawan mancanegara yang naik sebanyak 34,05%.
Rata-rata lama menginap wisatawan di hotel bintang secara keseluruhan selama 1,73 malam, turun sebanyak 0,1 malam dibandingkan bulan sebelumnya.
Secara rata-rata, menginap terlama terjadi pada hotel bintang satu yaitu 2,05 malam. Adapun rerata masa menginap terpendek terjadi pada hotel bintang dua yaitu selama 1,52 malam.
Penurunan rerata lama masa menginap juga dialami oleh jenis hotel nonbintang/akomodasi lain meski dengan besaran lebih kecil.
Masih mengacu data BPS, rerata lama menginap wisatawan pada jenis hotel non bintang/akomodasi lain mencapai 1,22 malam atau menyusut sebesar 0,01 malam jika dibandingkan bulan sebelumnya.
Secara keseluruhan, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang di D.I.Yogyakarta secara rata-rata pada Agustus mencapai 59,63% atau naik sebanyak 12,81 poin dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 46,82%.
Adapun TPK hotel nonbintang atau usaha akomodasi lainnya rata-rata sebesar 27,75%, naik sebesar 7,99 poin dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 19,76%.
Ketua PHRI DIY Istidjab M. Danunagoro mengatakan sangat wajar terjadi kenaikan jumlah wisatawan menginap pada Agustus.
Pasalnya, Agustus 2014 bertepatan dengan berakhirnya masa Ramadhan pada Juli ketika bisnis penginapan memasuki masa low season.
"Jadi setelah Juli puasa, low season, Agustus mulai masuk ke high season lagi," ujarnya, Senin (6/10).
Pada Agustus, lanjutnya, banyak instansi dan lembaga, khususnya dari kementerian-kementerian, kembali menggelar rapat dan seminar di hotel. Akibatnya, ujar dia, tingkat hunian hotel ikut terdorong.
Di sisi lain, lanjutnya, Agustus juga bertepatan dengan masa musim panas di Eropa ketika wisatawan dari kawasan tersebut melancong ke berbagai destinasi pariwisata di dunia, termasuk Yogyakarta.
"Pariwisata Yogyakarta ini kan banyak dikontribusi oleh wisata MICE [meeting, incentive, conference, dan exhibition], kunjungan turis yang dibawa oleh travel agent, dan corporate," katanya.