Bisnis.com, JAKARTA—Universitas Siswa Bangsa Internasional (USBI) bersama dengan The US Agency for International Development (USAID) meluncurkan program Science, Math, Art, Engineering and Technology (SMART) Laboratory(SMART Lab).
Universitas yang juga dikenal sebagai The Sampoerna University menjadi satu-satunya universitas yang mengimplementasikan program-program university partnership USAID yang telah dilaksanakan sejak 2013.
Program SMART Lab merupakan salah satu bentuk upaya bersama dalam meningkatkan pendidikan sains, teknologi, rekayasa, dan matematika (STEM) di tingkat SMA.
“Program SMART Lab ini merupakan bentuk upaya USBI dalam memasukan bidang teknologi dalam pendidikan. Kami percaya bahwa untuk mengikuti akan perkembangan zaman, para guru harus dibekali dengan pelatihan pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi di dalamnya,” ujar Prof. Dr. Aman Wirakartakusumah, Rektor USBI di Jakarta, Selasa (30/9).
Peluncuran SMART Lab ini dilatarbelakangi oleh kemampuan pelajar Indonesia di bidang matematika dan sains yang masih harus ditingkatkan bila dibandingkan dengan negara lain.
Peringkat pendidikan Indonesia di bidang matematika dan sains menempati urutan ke-64 dari 65 negara peserta berdasarkan laporan studi Programme for International Student Assessment (PISA) 2012.
“Kegiatan di SMART Lab dirancang agar para peserta dapat belajar STEM dengan cara menyenangkan. Lab ini memungkinkan pelajar untuk mengaplikasikan apa yang telah mereka pelajari untuk merancang world-changing projects,” ungkap Derrick Brown, Acting Mission Director, USAID.