Bisnis.com, JAKARTA—Peretas komputer yang didukung China menyusup ke jaringan komputer maskapai penerbangan, perusahaan pelayaran dan perusahaan teknologi informasi yang bertugas mengangkut personil dan senjata militer AS.
Temuan itu dikemukakan oleh tim investigasi Senat AS sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (18/9/2014).
Menurut penyelidikan itu, terdapat 20 aksi penyusupan sejak Juni 2012 hingga Mei 2013 sehingga para peretas itu telah berhasil mendapatkan informasi soal logistik militer.
Selain itu, mereka juga menguasai basis untuk digunakan menghentikan operasi perusahaan tersebut, menurut laporan Komisi Angkatan Bersenjata Senat AS.
Pada saat perhatian publik terfokus pada kegiatan aksi kejahatan pada komputer milik JPMorgan Chase & Co. dan Home Depot Inc., Departemen Pertahanan AS tengah menghadapi aksi penyusupan dengan tujuan mencuri rahasia militer selain berpotensi merusak jaringan komputer penting lainnya.
Sejumlah perusahaan penerbangan swasta melayani dari 90% personil Department Pertahanan dan lebih dari sepertiga kapabilitas kargo, menurut laporan itu.