Bisnis.com, SURABAYA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyatakan siap mendanai 100% pembangunan moda transportasi trem pada proyek Mass Rapid Transit (MRT) Kota Surabaya.
Dirut PT KAI Ignasius Jonan mengatakan pihaknya bersedia membangun moda transportasi trem dengan jalur rel bawah sepanjang 17 kilometer yang membentang dari Surabaya utara dan selatan.
"Pemkot nanti yang berkewajiban menyiapkan lahan untuk relnya, kami yang investasi, kami yang bangun dan sampai pengoperasiannya. Kami bangun sendiri saja, enggak pakai APBN," ujarnya usai bertemu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Balai Kota Surabaya, Kamis (11/9/2014).
Saat ini, kata Jonan, KAI dan Pemkot Surabaya tengah menyiapkan berkas-berkas untuk Memorandum of Understanding (MoU) proyek MRT tersebut.
Hanya saja, Jonan belum mau menyebutkan target penyelesaian pembangunan trem serta nilai investasi yang dibutuhkan untuk membangun trem.
"Masih dihitung. Ya pokoknya tremnya sudah jadi, Bu Walikota potong pita, terus difoto," katanya.
Walikota Tri Rismaharini mengatakan awalnya pemkot memperkirakan proyek trem Surabaya ini akan menelan biaya hingga Rp2,2 triliun.
Nilai tersebut dihitung berdasarkan besarnya biaya pembangunan infrastruktur seperti pengadaan depo dan sebagainya. Namun, lanjutnya, bila ditangani PT KAI, pembiayaan bisa lebih efisien lantaran menggunakan beberapa fasilitas dan sarana milik PT KAI.
Ini satu langkah yang menguntungkan kedua pihak.
Biasanya biaya pembangunan rel yang dilakukan KAI selalu lebih banyak tersedot untuk urusan pembebasan lahan.
"Kalau di sini pembebasan lahan kan jadi kewenangan pemkot jadi pembangunan trem saja tidak mahal," ujarnya.
Risma menambahkan berdasarkan hitungan KAI sebelumnya, diperkirakan pembangunan trem akan menelan biaya sekitar Rp400 miliar.
Pelaksanaan ground breaking proyek trem tersebut ditargetkan bisa berlangsung pada bulan depan sedangkan pembangunan fisik dibutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun.
"Gerbong trem nanti akan didatangkan dari luar negeri. Kalau bahan bakarnya, kami sepakat agar trem menggunakan teknologi baterei dengan laju kecepatan rata-rata 30 km/jam," imbuhnya.
Dalam perencanaanya, MRT berupa trem akan menghubungkan Surabaya selatan dengan utara sepanjang 17 km dengan 29 titik pemberhentian.
Bahkan, direncanakan trem akan memiliki gerbong khusus sepeda kayuh bagi para pesepeda.
Sementara, untuk monorel akan menghubungkan Surabaya barat dengan Surabaya timur sepanjang 24 km dengan 25 titik halte.
Monorel akan menggunakan 4 gerbong dengan kapasitas tampung 200 penumpang.
KAI Siap Danai 100% Trem MRT Surabaya
PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyatakan siap mendanai 100% pembangunan moda transportasi trem pada proyek Mass Rapid Transit (MRT) Kota Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Peni Widarti
Editor : Rustam Agus
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
