Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BADAN GEOLOGI: Aktivitas Gunung Slamet Cenderung Meningkat

Aktivitas Gunung Slamet cenderung meningkat. Kawasan gunung ini meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah. Masyarakat tetap diminta tenang.
Semburan lava pijar pada kawah Gunung Slamet terlihat dari Desa Pandansari, Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (4/9/2014). /ANTARA
Semburan lava pijar pada kawah Gunung Slamet terlihat dari Desa Pandansari, Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah, Kamis (4/9/2014). /ANTARA

Bisnis.com, PURWOKERTO - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Surono mengatakan aktivitas Gunung Slamet cenderung meningkat. Kawasan gunung ini meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes, Jawa Tengah.

"Meskipun aktivitasnya cenderung meningkat dari jumlah letusan dan energi kegempaan, status Gunung Slamet tetap Siaga atau level III," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis (11/9/2014).

Oleh karena itu, masyarakat tetap tidak boleh beraktivitas dalam radius 4 kilometer dari puncak Gunung Slamet.

Selain itu, masyarakat yang berada di luar radius 4 kilometer agar tetap tenang dan melakukan aktivitas seperti biasa, meskipun sering terdengar erupsi Gunung Slamet berupa suara dentuman serta gemuruh serta lontaran material.

Dia mengatakan berdasarkan data pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi di Pos Pengamatan Gunung Api Slamet, Desa Gambuhan, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, Kamis (11/9/2014), pukul 06.00-12.00 WIB, secara visual Gunung Slamet terhalang kabut.

"Saat cerah, teramati sembilan kali erupsi abu tebal berwarna hitam kecokelatan setinggi 500-1.000 meter dan lima kali lontaran material atau lava pijar setinggi 100-700 meter dengan jarak luncur sekitar 1.300 meter sehingga membakar kawasan hutan semak belukar di sebelah timur. Lontaran lava pijar ini merupakan letusan atau erupsi tipe strombolian."

Selama periode pengamatan tersebut, kata dia, terdengar enam kali suara gemuruh dan sembilan kali suara dentuman sedang hingga kuat.

Sementara itu dari sisi kegempaan, lanjut dia, terekam 12 kali gempa letusan, 101 kali gempa embusan, dan satu kali tremor harmonik. "Kami imbau masyarakat untuk tetap tenang," tegasnya.

Terbakar

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Priyo Satmoko mengatakan kawasan hutan semak belukar di Dusun Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, terbakar akibat terkena lontaran lava pijar dari Gunung Slamet sekitar pukul 12.00 WIB.

Namun, menurutnya, kawasan hutan tersebut jauh dari pemukiman penduduk karena berada sekitar 1,5 kilometer dari puncak Gunung Slamet. "Yang terbakar hanya sedikit dan lokasinya sangat jauh dari pemukiman penduduk. Bahkan, tidak terlihat dari Dusun Bambangan."

Terkait adanya peningkatan aktivitas Gunung Slamet, dia mengatakan bahwa hingga saat ini, warga di wilayah terdampak bencana erupsi Gunung Slamet khususnya Dusun Bambangan tetap tenang dan menjalankan aktivitas seperti biasa.

Menurut dia, pihaknya telah menyiapkan segala sesuatu untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk yang terjadi pada Gunung Slamet.

"Kami tetap mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan yang dapat terjadi. Dalam hal ini, kami mengimbau agar surat-surat dan barang-barang berharga milik warga agar dikemas, sehingga jika kemungkinan terburuk dari Gunung Slamet terjadi, mereka tinggal membawanya," kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper