Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat politik dari CSIS Philips Jusario Vermonte menilai keputusan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah benar karena lebih memilih mengemban tugas publik daripada kepentingan partai.
"Jarang kita melihat ada pemimpin yang berani menyampaikan pikiran politiknya secara terbuka. Dari segi kepentingan publik, apa yang sudah dilakukan Ahok sudah benar," kata Philips di Jakarta, Kamis (11/9/2014) kepada Antara.
Bagi Ahok, menurut dia, dukungan partai bukan hal yang utama dalam kepemimpinannya sebagai wakil gubernur.
"Dulu dia (Ahok) kan memang ingin memulai sebagai calon independen saat Pemilihan Gubernur DKI Jakarta, dia sudah mulai mengumpulkan KTP warga dan sebagainya. Jadi, menurut saya, Ahok memang percaya bahwa tugas publik ini lebih besar daripada afiliasi ke partai," kata peneliti CSIS itu.
Terkait dengan proses pelantikannya sebagai gubernur definitif DKI Jakarta yang harus mendapatkan persetujuan DPRD DKI Jakarta, Philips mengatakan berdasarkan formasi Ahok masih bisa mendapat persetujuan untuk menjadi gubernur definitif.
"Mungkin juga Ahok dapat dukungan dari PDI Perjuangan dan koalisinya, jadi masih bisa dilantik. Akan tetapi, mungkin akan lebih menarik kalau Pak Ahok mengatakan 'oke, saya tidak jadi gubernur juga tidak apa-apa'. Itu akan lebih bagus lagi," kata dia.
Basuki Tjahaja Purnama resmi mengajukan surat pengunduran dirinya ke DPP Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) di Jakarta, Rabu.
"Pada 10 September 2014 pukul 12.20 WIB, surat pengunduran diri Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama (Ahok) dari keanggotaan dan kepengurusan partai resmi diterima oleh Sekretariat DPP Gerindra," kata Wakil Sekretaris Jenderal DPP Abdul Harris Bobihoe ditemui di sebuah hotel, kawasan Jakarta Pusat, Rabu (10/9/2014).
Harris mengatakan pihaknya menyayangkan pengunduran diri Ahok tersebut mengingat mantan Bupati Belitung itu dibesarkan di partai berlambang Garuda tersebut.
"Kami menyayangkan karena Ahok termasuk salah satu kader yang kami anggap baik. Akan tetapi, kalau dia menginginkan begitu (mundur), ya, sudah, tidak apa-apa," kata Harris.