Bisnis.com, WASHINGTON - -Komisi Perdagangan Federal (Federal Trade Commision/FTC) Amerika Serikat, Senin (8/9/2014) menggugat produsen obat AbbVie Inc dan Teva Pharmaceuticals Industries Ltd atas dugaan kesepakatan melarang peredaran versi generik dari obat AndroGel di pasaran secara ilegal.
Reuters melaporkan pada lamannya bahwa FTC yang mengatakan bahwa konsumen AndroGel membayar ratusan juta dolar, lebih dari yang seharusnya akibat tindakan produsen tersebut, meminta Pengadilan Distrik AS bagian Distrik Timur California untuk memerintah AbbVie mengembalikan uang kepada konsumen.
Gugatan ini merupakan yang kedua kalinya diajukan FTC terkait dengan AndroGel, produk yang paling laris kedua dari AbbVie dengan penjualan senilai US$472 miliar pada semester pertama 2014, hal tersebut diketahui dari gugatan.
Dalam kasus terakhir, FTC menuding AbbVie mengajukan gugatan pelanggaran paten tidak berdasar terhadap perusahaan Israel, Teva dan anak perusahaannya untuk menghentikan mereka menjual versi generik dari AndroGel, obat untuk pria dengan testosteron rendah.
AbbVie kemudian bersepakat dengan Teva, dimana Teva setuju untuk berhenti menjual versi lebih murah dari AndroGel tetapi mendapatkan izin dari AbbVie untuk menjual versi generik dari obat kolesterol, Tricor.
Pihak AbbVie menolak berkomentar terkait dengan gugatan yang diajukan Senin.
Namun, perusahaan mengatakan melalui e-mail "gugatan pelanggaran paten kami tepat dan persetujuan penyelesaian masalah kami berdasar hukum, serta kepentingan terbaik semua pihak."
FTC telah berjuang untuk kesepakatan "membayar untuk menunda" ini selama lebih dari 10 tahun. Komisi ini telah mendesak pemerintah untuk melarang penyelesaian paten atau membuat lebih mudah bagi FTC untuk menantang mereka.