Bisnis.com, MOSKOW—Militer Ukraina mengatakan gerakan separatis pro-Rusia tampaknya menghormati kesepakatan gencatan senjata yang disetujui pada hari Jumat untuk membendung pertumpahan darah. Ukraina sementara mendesak Rusia untuk menarik pasukannya kembali dari perbatasan untuk menghindari provokasi.
Tidak ada korban dalam 24 jam terakhir, juru bicara militer Andriy Lysenko mengatakan dalam sambutannya yang disiarkan televisi di ibukota Kiev, pertama kali sejak pemberontak melepaskan serangan balasan bulan lalu. Beberapa pemberontak memulai awal gencatan senjata pada pukul 18:00, tapi sejauh ini mereka tunduk pada gencatan senjata katanya. Bloomberg melaporkan dalam lamannya hari ini.
Persoalan dalam konflik tersebut telah menghidupkan kembali ketegangan dalam Perang Dingin. Wakil pemberontak mengatakan gencatan senjata tidak mengubah tujuan mereka untuk memerdekakan Donetsk dan Luhansk, dimana Presiden Petro Poroshenko telah terguling.
"Vladimir Putin memainkan permainan berisiko karena perang berlarut-larut akan memperdalam konflik dengan Barat dan membawa lebih banyak sanksi, destabilisasi ekonomi nya." Seorang analis politik di lembaga penelitian Penta, Volodymyr Fesenko mengatakan melalui telepon hari ini.
Presiden Barack Obama, mengungkapkan keraguan gencatan senjata akan berlangsung lama, mengatakan pada pertemuan puncak NATO di Wales kemarin bahwa AS dan Uni Eropa akan bergerak maju dengan rencana untuk memberikan hukuman tambahan pada pejabat Rusia, pengusaha dan perusahaan yang membentuk pemberontakan di Ukraina .