Bisnis.com, PEKANBARU—Impor minyak dan gas bumi atau migas Riau sepanjang Juli 2014 naik 522,10% menjadi US$41,96 juta dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya US$6,74 juta.
Zulkifli, Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, mengatakan melonjaknya impor migas pada Juli 2014 tidak langsung mengindikasikan meningkatnya kebutuhan komoditas itu di Riau. Pasalnya, BPS hanya mencatat jumlah dan nilai impor yang melalui pelabuhan di Riau.
“Bisa saja setelah masuk melalui pelabuhan di Riau, migas tersebut didistribusikan ke wilayah lain, seperti Sumatra Barat,” katanya di Pekanbaru, Senin (1/9).
Zulkifli menuturkan tingginya impor migas pada Juli tahun ini menyebabkan total impor komoditas itu pada periode Januari-Juli 2014 mencapai US$162,42 juta. Jumlah tersebut masih lebih rendah 34,20% dibandingkan dengan impor pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai US$246,84 juta.
Menurutnya, seluruh impor komoditas migas yang masuk melalui pelabuhan di Riau adalah produk hasil olahan dari migas. Pasalnya, selama ini total produksi hasil olahan migas dari kilang yang ada di dalam negeri belum mencukupi kebutuhan nasional.