Bisnis.com, BEKASI—Pemerintah Kota Bekasi menegaskan akan berfokus pada pengembangan industri kecil dan menengah (IKM) kreatif seiring terbatasnya ruang bagi pengembangan industri manufaktur.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Bekasi Amit Riyadi mengatakan wilayah kota tidak dapat menjadi daerah industri denan keterbatasan lahan yang masih tersedia. Kondisi itu, jelasnya, membuat Kota Bekasi tidak mungkin lagi mengembangkan industri manufaktur.
"Kota Bekasi hanya lebih kepada sektor jasa dengan lahan yang belum terbangun sisa 7%. Makanya di kita tidak mungkin mengembangkan industri manufatur," katanya saat ditemui Bisnis.com, Jumat (29/8).
Dengan demikian, lanjut Amit, ke depan pemkot akan berfokus dalam mendorong pengembangan IKM kreatif yang kurang lebih memiliki 14 subsektor, antara lain mainan boneka, makanan dan minuman (mamin), perkayuan, perbengkelan, animasi, teknologi informasi dan komponen otomotif.
Dia menuturkan pemkot menyadari potensi pengembangan sektor mayoritas berbentuk industri rumahan tersebut dalam menumbuhkan ekonomi dan menyerap tenaga kerja di Kota Bekasi.
Amit mengatakan IKM mainan boneka yang telah cukup berkembang terbukti mampu menyerap hingga 10.000 tenaga kerja di Kota Bekasi. "Itu yang didorong sebab mana mungkin bangun pabrik. [IKM kreatif] paling potensial ke depan karena cukup hanya dengan bengkel atau garasi yang bisa jadi workshop serta pasarnya sudah ada," tegasnya.
Selain IKM mainan boneka, mamin dan ikan hias yang sudah cukup berkembang, Amit menuturkan ke depan Pemkot Bekasi juga akan mendorong pengembangan IKM untu subsektor komponen otomotif, perkayuan untuk furnitur dan handicraft, serta batik Bekasi.
Dia menjelaskan cukup banyak tenaga ahli di Kota Bekasi yang memiliki pengalaman kerja di perusahaan otomotif multi nasional. Oleh karena itu, pemkot akan mendorong pengembangan IKM subsektor ini melalui pengembangan wadah berupa koperasi.
Di samping mampu merekrut banyak tenaga kerja, sambungnya, industri rumahan ini juga diperkirakan bakan mampu menyuplai berbagai macam komponen otomotif bagi pasar lokal dan nasional. "Ada yang mampu memasok baut saja, atau karetnya, ada juga yang bikin plat saja, dan pasarnya sudah ada [perusahaan otomotif multi nasional]. Rencananya akan dibuat wadah," jelasnya.
Hal yang sama, sambung Amit, akan diterapkan bagi subsektor furnitur dan batik Bekasi. Dia menjelaskan saat ini pemkot tengah mengupayakan pengembangan IKM batik dengan motif khas yang telah dipatenkan Pemerintah Kota Bekasi.
Menurutnya, pengembangan IKM ini paling tidak akan menyuplai produk batik khas bagi kebutuhan pemerintah kota dan institusi pendidikan yang mulai 2015 diwajibkan menggunkan produknya. "Saat ini baru terdapat enam kelompok, dan produksinya masih sedikit. Kita akan kembangkan itu," imbuhnya.
Secara terpisah, Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu menegaskan akan membuka ruang bagi setiap komunitas di wilayahnya guna menciptakan ekonomi kreatif.
Ahmad menjelaskan Pemerintah Kota Bekasi akan selalu mendukung penciptaan ekonomi kreatif sebagai salah satu upaya meningkatkan ekonomi masyarakat. Oleh sebab itu, dia berharap setiap komunitas terus mengembangkan kreatifitasnya dan bersumbangsih bagi daerah.
"Perbanyak ide dan inovasi serta tidak takut melakukan percobaan ekperimental. Jangan takut percobaan kita gagal, sebab kegagalan merupakan awal kesukesan di masa akan datang," ungkapnya.
Ahmad berharap pemkot mampu memberikan kontribusi yang tepat untuk pengembangan para penggiat hobi dari berbagai komunitas di Kota Bekasi. Apalagi, jelasnya, kreatifitas yang dikaryakan komunitas pun harus terus diasah dan dikembangkan.
"Saya pun ingin dinas terkait membantu sehingga kita harap komunitas dan forum Bekasii Kreatif ini semakin produktif dan berkembang," kata Ahmad.