Bisnis.com, MANADO—Bank Indonesia memproyeksikan ekonomi Sulawesi Utara (Sulut) tumbuh di kisaran 7,34%-7,74% pada kuartal III/2014 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).
Kepala Perwakilan BI Sulut Luctor E. Tapiheru menuturkan pertumbuhan ekonomi terutama berasal dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran; bangunan; serta angkutan dan komunikasi.
Menurutnya, beberapa faktor yang diperkirakan menjadi pendorong pertumbuhan periode Juli-September ini adalah tahun ajaran baru dan peringatan hari besar keagamaan, seperti Ramadan, Idulfitri, dan pengucapan syukur masyarakat Minahasa.
“Di sisi permintaan, adanya peningkatan penghasilan masyarakat dalam bentuk pembayaran gaji ke-13 PNS/TNI dan THR saat Lebaran lalu juga diperkirakan mampu mendorong perekonomian, khususnya aktivitas konsumsi,” tuturnya, Jumat (22/8/2014).
Menurutnya, indikasi pertumbuhan yang lebih tinggi itu tecermin dari hasil survei kegiatan dunia usaha (SKDU) Sulut menunjukkan perkiraan peningkatan kegiatan usaha.
Sebelumnya diberitakan, pertumbuhan ekonomi daerah tersebut tercatat sebesar 7,32% pada kuartal II/2014 atau naik 0,11 poin dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 7,21%.
Namun, jika dibandingkan dengan kuartal I/2014, pertumbuhan ekonomi Sulut lebih tinggi lagi mencapai 9,58% pada kuartal II/2014.
Secara year on year, sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada kuartal II/2014 dibandingkan dengan kuartal II/2013 adalah perdagangan, hotel, dan restoran yang tumbuh 12,96%. Setelah itu, sektor pengangkutan dan komunikasi 9,93% dan sektor bangunan 7,68%.
Adapun dibandingkan dengan kuartal I/2014, sektor yang mengalami pertumbuhan paling tinggi adalah pertanian yang tumbuh 13,23%, bangunan 12,33%, serta sektor pengangkutan dan komunikasi 10,34%.