Bisnis.com, TANGERANG—Guna mengurangi angka kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dan kebutuhan masyarakat atau backlog, Dewan Pimpinan Daerah Realestat Indonesia (REI) Banten menyarankan Pemerintah Provinsi Banten menggenjot pembangunan rumah susun sederhana sewa.
Ketua DPD REI Banten Soelaeman Soemawinata mengatakan pembangunan rusunawa diyakini sebagai solusi cepat guna memangkas jumlah backlog perumahan di Banten yang setiap tahunnya terus meningkat.
“Pemprov Banten seharusnya dapat meniru kebijakan yang dilaksanakan oleh Pemprov DKI Jakarta dalam menyediakan tempat tinggal bagi masyarakat dengan mendirikan sejumlah rusunawa,” ujarnya kepada Bisnis akhir pekan lalu.
Menurutnya, permasalahan mendasar dari tingginya angka backlog perumahan baik di Banten secara khusus maupun di Indonesia secara umum karena sistem pembiayaan perumahan yang diterapkan oleh perbankan sangat selektif.
Pengajuan pembiayaan perumahan yang diajukan oleh masyarakat dengan kategori berpendapatan rendah, tuturnya, sering kali ditolak oleh pihak perbankan. Jenis pekerjaan masyarakat Banten yang didominasi oleh sektor informal menjadi hambatan utama dalam pengajuan pembiayaan ke bank.
Selain itu, untuk jenis pekerjaan wiraswasta, ujarnya, belum dapat terakomodir dalam persyaratan perbankan. Oleh karena itu, ujarnya, ketika persyaratan pembiayaan perbankan tidak dapat dipenuhi oleh masyarakat, peran pemerintah daerah maupun pusat sangat dibutuhkan.
“Jika penduduk pendapatan tidak tetap ditolak pengajuan pembiayaannya, maka hal ini menjadi tanggung jawab pemerintah, misal DKI Jakarta menerapkan pembangunan rusunawa,” ujarnya.
Seharusnya, tutur Soelaeman, ketika telah diketahui terdapat backlog perumahan di Banten, pemprov dapat segera menjalankan kebijakan strategis yang telah disiapkan untuk antisipasi. Sehingga, seminimal mungkin angka backlog tidak bertambah tiap tahunnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
