Bisnis.com, BEKASI-- Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, tengah menyusun rekayasa lalu lintas dalam rangka menghadapi operasional double-double track kereta pada 2015.
"Rekayasa lalu lintasnya sedang kami bahas bersama pihak terkait dari kepolisian dan juga PT Kereta Api," kata Kepala Dishub Kota Bekasi Supandi Budiman di Bekasi, Sabtu (16/8/2014).
Menurutnya, operasional double-double track akan berdampak pada penutupan sejumlah perlintasan sebidang kereta di wilayah setempat.
"Kalau proyek tersebut sudah beroperasi, tidak mungkin perlintasan sebidang masih digunakan. Sebab, hampir setiap lima menit sekali kereta akan melintas dari Cikarang ke Jakarta atau sebaliknya," katanya.
Pihaknya mencatat, ada sedikitnya tujuh perlintasan sebidang kereta di wilayah setempat yang akan terkena penutupan untuk mendukung pengoperasian rel empat jalur itu.
Ketujuh perlintasan tersebut di Jalan Perjuangan, Jalan Agus Salim, Kampung Mede, belakang Pasar Baru, Ampera, Bulak Kapal, dan perbatasan Kabupaten Bekasi di Sasak Jarang.
"Sebagai konsekuensinya, kita akan berlakukan rekayasa lalu lintas," katanya.
Dikatakan Supandi, rekayasan lalin tersebut bisa diupayakan melalui pengalihan arus lalu lintas kendaraan ke sejumlah jalur laternatif, hingga pembangunan jalan layang.
Dia mencontohkan, rekayasa lalin di Jalan Perjuangan, akan diupayakan pihaknya melalui pengalihan kendaraan ke jembatan layang KH NOer Alie Summarecon.
Kondisi serupa juga akan diterapkan di belakang Pasar Baru dan Kampung Mede dengan mengalihkan kendaraan ke Jalan Underpass, Bekasi Timur.