Bisnis.com, LAWEYAN - Keberhasilan Joko Widodo merangsang pertumbuhan hotel melalui berbagai event kunjungan pariwisata pada masa pemerintahannya di Solo meninggalkan permasalahan bagi industri pariwisata Solo, sepeninggalnya ke Jakarta.
Ketua PHRI Solo Abdullah Suwarno maupun General Manager Hotel Sahid Jaya Solo, Martono Saputro sama-sama merasa potensi wisata kota Solo belum sepenuhnya tergali dengan optimal.
Martono merasa jenis event dalam beberapa tahun terakhir tidak efektif menarik wisatawan luar kota karena kebanyakan berskala lokal. Selain itu, dia meminta Pemkot mengusahakan penerbangan langsung dari luar negeri ke Adi Sumarmo.
“Misalnya dari Singapura. Mereka kan setiap bulan harus jalan-jalan, kalau ada opsi pilihan penerbangan ke Solo pasti jumlah wisatawan bertambah banyak,” kata Martono.
Di sisi lain, Abdullah merasa upaya Pemkot menarik pengunjung wisatawan dengan berbagai acara tidak akan berhasil tanpa pengembangan utuh seluruh penduduk dan infrastruktur Solo sebagai destinasi pariwisata.