Bisnis.com, LAWEYAN - Keberhasilan Joko Widodo merangsang pertumbuhan hotel melalui berbagai event kunjungan pariwisata pada masa pemerintahannya di Solo meninggalkan permasalahan bagi industri pariwisata Solo, sepeninggalnya ke Jakarta.
Data Badan Promosi Daerah Solo mennjukkan tingkat hunian hotel berbintang di Solo merosot dari 63,35% pada 2011 menjadi 55% pada 2013. Adapun hotel non bintang anjlok dari 48% pada 2011 menjadi 40% pada 2013.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solo Eny Tyasni Susana tidak berkomentar banyak soal perang tarif yang membayangi industri hotel di Solo. Dia hanya berharap para pengelola hotel bisa mempertahankan prestige hotel mereka, apalagi hotel kelas atas.
Pemkot Solo, lanjut Eny, juga terus berupaya mendorong kunjungan wisatawan ke Solo dan sekitarnya dengan meningkatkan penerbangan ke Bandara Adi Sumarmo dan konsisten menggelar berbagai acara sebagai daya tarik kota.