Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FAA Larang Penerbangan Sipil di Atas Wilayah Udara Irak

Badan Penerbangan Federal (FAA) melarang semua penerbangan sipil Amerika Serikat di atas Irak, Jumat (8/8/2014), hanya beberapa jam setelah serangan-serangan udara diperintahkan oleh Washington terhadap para pejuang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
 Militer Irak/Bloomberg
Militer Irak/Bloomberg

Bisnis.com, WASHINGTON - Badan Penerbangan Federal (FAA) melarang semua penerbangan sipil Amerika Serikat di atas Irak, Jumat (8/8/2014), hanya beberapa jam setelah serangan-serangan udara diperintahkan oleh Washington terhadap para pejuang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Dalam Pemberitahuan kepada Penerbang, FAA mengutip "situasi yang berpotensi berbahaya diciptakan oleh konflik bersenjata "antara gerilyawan ISIS dan pasukan keamanan Irak serta sekutu mereka sebagai alasan untuk larangan tak terbatas.

Larangan itu meluas ke "semua operator udara AS dan operator komersial," juga para pilot berlisensi AS kecuali mereka menerbangkan pesawat terbang yang terdaftar di Amerika Serikat untuk operator asing.

Iral utara dan timur terletak pada jalur penerbangan untuk beberapa operator non-Amerika jarak jauh yang beroperasi di antara Eropa, Timur Tengah dan Asia, menurut layanan pelacakan penerbangan online.

Kekhawatiran tentang penerbangan sipil atas daerah konflik melonjak setelah jatuhnya Malaysia Airlines Penerbangan MH17 pada 17 Juli antara Amsterdam dan Kuala Lumpur di atas area seluas timur Ukraina yang dikendalikan oleh pemberontak separatis yang didukung Rusia.

Turkish Airlines, salah satu operator asing penting ke Irak, mengatakan telah menghentikan penerbangan ke kota utama wilayah Kurdi Irak itu demi alasan keamanan di tengah ofensif ISIS.

"Penerbangan kami ke Arbil dibatalkan karena alasan keamanan sampai pemberitahuan lebih lanjut," kata perusahaan penerbangan itu dalam satu pernyataan.

Abu Dhabi Etihad Airways pada Kamis juga mengumumkan penangguhan penerbangan ke Arbil, sementara itu warga Inggris yang tinggal di bagian Kurdistan juga didesak untuk meninggalkan daerah itu.

Pesawat-pesawat tempur AS membomi posisi yang sebelumnya dikuasai oleh pejuang ISIS yang telah maju untuk mengambil sangat luas wilayah Irak utara.

Bulan lalu, FAA melarang maskapai penerbangan AS dari menerbangi wilayah Ukraina timur di mana tragedi Malaysia Airlines terjadi.

Pihaknya juga sempat melarang mereka dari terbang ke Tel Aviv setelah sebuah roket Hamas jatuh dekat Bandara kota Israel Ben Gurion di tengah-tengah krisis Gaza.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Sepudin Zuhri
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper