Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan melalui Dirjen Bina Gizi, Direktorat Bina Gizi Dody Izwardy mengatakan pertumbuhan anak yang berkualitas salah satu faktornya pemberian Air Susu Ibu (ASI) tanpa putus dari usia 0-6 bulan.
"Pertumbuhan bayi dan anak suoaya cerdas dan baik dibutuhkan seluruh zat gizi secara seimbang, diperoleh dari menyusui ekslusif sampai 6 bulan diteruskan dengan ASI dan MP-ASI," kata Dody, Jumat (08/08/2014). Dody menuturkan pemerintah mendukung pemberian ASI ekslusif tersebut kepada para ibu untuk bayi dan anaknya.
Pemerintah, menurutnya, terus mensosialisasikan kampanye ASI ekslusif hingga ke tingkat daerah termasuk sampai pada tingkat posyandu. Prioritas intervensi pemberian ASI, lanjutnya, dengan usia 0-6 bulan merupakan periode 'emas dan kritis' tanpa memberikan makanan apapun.
"Usia itu adalah investasi tepat waktu memberikan ASI kepada anak dan setelah usia 6 bulan dapat diberikan ASI dan MP-ASI juga," ungkapnya.
Tahapan pemberian ASI dan MP ASI adalah, tambah Dody pertama menyusui dimulai secepatnya, lalu hanya ASI selama 6 blan, tahap berikutnya MP ASI makanan lumat, lembik, dan makanan keluarga setelah 6 bulan, dan selanjutnya ASI tetap diteruskan sampai balita berusia 2 tahun.