Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai tidak perlu mempersoalkan tim transisi yang disiapkan oleh Gubernur DKI Jakarta yang terpilih dalam ajang Pilpres 2014 Joko Widodo.
Dalam pernyataan yang diunggah melalui kanal Youtube, SBY memahami jika calon presiden terpilih Komisi Pemilihan Umum (KPU) Joko Widodo membuat persiapan seperti tim transisi sebelum pelantikan yang dijadwalkan pada 20 Oktober 2014 mendatang.
Jika Mahkamah Konstitusi mengukuhkan, maka Jokowi yang telah memenangi Pilpres 2014 pada Juli lalu resmi sebagai Presiden RI periode 2014 – 2019 pada Oktober mendatang.
SBY menegaskan sudah menjadi hak Jokowi untuk mempersiapkan diri sebelum waktu pengukuhan Presiden baru pada 20 Oktober, terlepas dari pihak mana yang akhirnya ditetapkan sebagai Presiden RI.
Ia mengakui dapat mengerti langkah Jokowi karena akan langsung menjalankan tugas-tugas pemerintahan dan kenegaraan begitu yang bersangkutan dikukuhkan secara resmi sebagai Presiden RI.
“Jadi, saya kira tidak perlu dipersoalkan,” ujar SBY sebagaimana dikutip laman resmi Sekretariat Kabinet RI, Jumat (8/8/2014).
SBY juga menambahkan akan ada tugas menghadiri serangkaian pertemuan puncak pada tingkat internasional sekitar satu bulan setelah acara pengukuhan presiden terpilih.
Acara dimaksud Antara lain KTT ASEAN, ASEAN Plus, East Asian Summit, APEC, dan G-20.
“Ingat, selama ini peran Indonesia penting dan juga diakui oleh dunia. Jadi, Oktober presiden baru kita menyampaikan sumpahnya, satu bulan kemudian harus langsung terjun dalam kancah percaturan global,” katanya.
SBY mengingat kembali ketika dirinya dilantik sebagai presiden terpilih pada 2004 silam tidak punya kesempatan dan akses untuk melakukan persiapan.
“Oleh karena itu, bagaimanapun apa yang dipikirkan oleh Jokowi itu tidak keliru. Saya juga mendukung langkah-langkah itu, karena tentu presiden baru itu ingin sukses nantinya,” tegas SBY.
Hanya saja, SBY meminta agar menunggu waktu yang tepat. Sebab, ia menilai tidak baik dan tidak etis apabila kabinet yang dipimpinnya diminta untuk bersama-sama merencanakan transisi pemerintahan di tengah proses konstitusi yang sedang berlangsung di MK.
Dalam video berdurasi nyaris 15 menit yang diunggah melalui kanal Youtube tersebut, SBY membuka suara untuk menanggapi isu seputar transisi pemerintahan dari dirinya ke presiden baru serta isu tentang aduan pasangan Capres Prabowo-Hatta ke Mahkamah Konstitusi menyangkut hasil perhitungan suara Pilpres 2014 oleh KPU.
SBY juga menyatakan siap membantu calon presiden terpilih dalam mempersiapkan pemerintahan yang akan datang agar terjadi kesinambungan.
Hanya saja, hal itu masih perlu menunggu karena hingga saat ini MK masih melakukan sidang atas perkara yang digugat Prabowo – Hatta dan belum mengeluarkan putusan.