Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hunian Hotel Di Badung Sepanjang Juli Mencapai 73%

Perhimpunan Hotel dan Restoran Badung Badung mencatat tingkat hunian atau okupansi hotel sepanjang Juli mencapai 73%.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, MANGUPURA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Badung  mencatat tingkat hunian atau okupansi hotel sepanjang Juli mencapai 73%.

Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Badung Agung Rai Suryawijaya tingginya tingkat hunian itu tidak terlepas dari banyaknya kunjungan turis domestik saat liburan Lebaran.

Dia menyakini hingga Oktober, okupansi hotel di kawasan Bali Selatan akan meningkat seiring masih berlangsungnya musim liburan di luar negeri.

"Nanti domestik akan berkurang, tetapi wisatawan mancanegara jumlahnya giliran meningkat," ujarnya, Kamis (7/8/2014).

Menurutnya, tingkat okupansi tersebut cukup melegakan di tengah-tengah banyaknya hotel-hotel baru bermunculan. Agung optimistis pada Agustus tingkat okupansi lebih tinggi dibandingkan dengan Juli karena wisman banyak yang masuk ke Bali.

Karena itu dia yakin target kunjungan wisman ke Bali pada 2014 sebanyak 3 juta orang akan tercapai.

Lebih lanjut ditegaskan, hotel di Badung saat ini sudah melakukan antisipasi menghadapi persaingan, yaitu, dengan cara menjaga tingkat rate okupansi.

Namun, meski okupansi tinggi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali Panusunan Siregar meminta kalangan pelaku pariwisata memperhatikan rerata lama menetap wisatawan yang semakin menurun.

Pasalnya pada Juni, rerata lama menginap wisman dan wisatawan domestik di hotel berbintang mencapai 2,94 hari, turun 0,42 poin dibandingkan dengan rerata Mei 3,36 hari.

Adapun khusus tamu domestik, rerata lama menginap 2,41 hari, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 3,08 hari. Sementara wisman selama 3,25 hari.

Hingga akhir Juni, jumlah wisman yang berkunjung ke Bali sudah mencapai 1,72 juta orang, meningkat 15,75% dibandingkan periode sama tahun lalu 1,49 juta orang. Kunjungan wisman terbanyak berasal dari Australia, disusul China, Singapura, Malaysia, dan Jepang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Feri Kristianto

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper