Bisnis.com, SAMARINDA--Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada kuartal II/2014 mengalami kontraksi 0,19% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang tumbuh sebesar 0,97%.
Laju pertumbuhan ekonomi Kaltim yang mengalami kontraksi tersebut dipicu sektor penggalian dan pertambangan Kaltim yang menurun 0,46%. Ini karena turunnya sub sektor pertambangan migas yang tumbuh hanya sebesar 2,81%.
“Selain sektor galian dan tambang, sektor lainnya memberi andil turunnya pertumbuhan ekonomi Kaltim, yaitu sektor industri pengolahan dan sektor pertanian. Sektor pertanian Kaltim turun karena berakhirnya panen raya komoditi padi di beberapa kabupaten/kota pada kuartal sebelumnya,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Aden Gultom, Selasa (5/8/2014).
Sektor industri pengolahan Kaltim turun sebesar 0,48% yang dipengaruhi penurunan kinerja industri migas sebesar 1,24%. Sedangkan, sektor pertanian juga turun 4,14% menyusul berakhirnya panen raya komoditi padi di beberapa kabupaten/kota pada kuartal sebelumnya.
“Hanya sektor jasa-jasa di Kaltim yang mengalami pertumbuhan tinggi dari sektor lainnya, yaitu tumbuh sebesar 2,84%. Laju pertumbuhan ekonomi Kaltim kuartal II/2014 dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya (year on year) sebesar 1,89%, lebih tinggi dari pertumbuhan kuartal II/2013 yang besarnya 1,45%.
Adapun PDRB Kaltim atas dasar harga berlaku kuartal II/2014 mencapai Rp 110 triliun dengan migas dan tanpa migas mencapai Rp 74,8 triliun. Sedangkan, PDRB atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp 310 triliun atau Rp 22,9 triliun (tanpa migas).