Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KRISIS PETANI: Di Minahasa Utara, Hanya 10% Pemuda Yang Mau Bertani

Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menyayangkan generasi muda Kabupaten Minahasa Utara (Minut) yang enggan bertani seiring dengan perkembangan era globalisasi seperti saat ini.n
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, MANADO—Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menyayangkan generasi muda Kabupaten Minahasa Utara (Minut) yang enggan bertani seiring dengan perkembangan era globalisasi seperti saat ini.

Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang mengatakan pemuda di kabupaten tersebut yang mau bertani hanya sekitar 10% dari total pemuda di sana, sedangkan lainnya lebih memilih pekerjaan lain.

“Padahal, di satu sisi dunia sekarang dihadapkan pada kondisi krisis pangan sebagai akibat penanganan lingkungan kurang baik,” kata Sarundajang dalam keterangan resmi, Senin (4/8/2014).

Menurutnya, pendidikan sekarang perlu menekankan pada pembentukan karakter. Sebab, dari pendidikan karakter akan terbentuk manusia mempunyai etos kerja dan punya moral yang baik serta memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi.

Sarundajang mengatakan masyarakat tidak perlu ragu untuk mencontoh bangsa lain, misalnya bangsa Korea Selatan yang memiliki keinginan untuk sejahtera.

“Mereka menunjukkan etos kerja sangat tinggi, tetapi di sisi lain tidak mengabaikan pendidikan karakter dan moral sehingga mampu meminimalisir penyelewengan ditempat kerja,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper