Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden China Akan Promosikan Jenderal Whistle Blower

Bisnis.com, BEIJING Presiden China Xi Jinping dikabarkan akan mempromosikan seorang jenderal whistle blower skandal korupsi dalam struktur Komisi Militer Pusat (KMP).

Dalam konstitusi China, KMP berfungsi sebagai pembuat keputusan militer tertinggi, mengarahkan dan mengendalikan militer Negeri Tirai Bambu itu. Saat ini, Presiden Xi merupakan ketua ex officio KMP. 

Seorang sumber resmi kepada Reuters yang dikutip Jumat (1/8/2014), mengatakan Jenderal Liu Yuan, 62, akan diplot menjadi anggota KMP dalam pertemuan anggota Komite Pusat Partai Komunis China pada Oktober mendatang.

Saat ini putra tertua mantan Presiden Liu Shaoqi itu tengah dalam penjagaan ekstra menyusul ancaman pembunuhan yang diterimanya karena mengungkap skandal korupsi militer terburuk dalam sejarah.

Skandal itu termasuk jual beli jabatan pada Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), institusi militer China.

Presiden Xi memang menjadikan pemberantasan korupsi sebagai agenda utama pemerintahannya. Minggu ini dia baru saja memerintahkan penyelidikan terhadap bekas Menteri Keamanan Publik Zhou Yongkang yang dituduh korupsi.

Dia juga telah meminta militer menjauhi korupsi agar siap tempur ketika negara itu tengah bersengketa mengenai Laut China Selatan dan Laut China Timur.

Seorang sumber anonim mengatakan bahwa Liu Yuan paling tidak menjadi anggota KMP, bahkan mungkin salah satu dari dua orang wakil ketua. 

Sementara jabatan terakhir Liu adalah komisaris politik Departemen Logistik PLA. Dia membongkar korupsi dua petinggi militer, yang salah satunya telah terbukti bersalah di persidangan.

Liu juga telah bersumpah memerangi korupsi dengan risiko kehilangan jabatan dan pekerjaannya sebagai anggota militer.

“Liu Yuan punya kemampuan dan keberanian untuk perang menghadapi korupsi,” kata sumber yang terkait dengan militer kepada Reuters.

Sampai saat ini Liu tidak bisa dimintai komentar. Kerabat yang dihubungi juga menolak memberi penjelasan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Others
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper