Bisnis.com, TOKYO-- Kementerian perdagangan Jepang mencatat output industri Jepang anjlok 3,3% pada periode Juni 2014 dibandingkan dengan Mei 2014, pasca penaikan pajak penjualan sebesar 8%.
Sektor manufaktur negeri itu telah memangkas output mereka sebagai respons terhadap jebloknya tingkat belanja konsumen dan gagal perbaikan kinerja ekspor meskipun yen telah terjerembap 18% tahun lalu.
Taro saito, Direktue Riset Ekonomi NLI Research Institute di Tokyo, mengatakan perusahaan-perusahaan menjadi lebih berhati-hati pasca penaikan pajak penjualan pada April 2014.
"Perekonomian Jepang tidak memiliki faktor pemacu dengan bekunya tingkat belanja konsumen dan ekspor," ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Rabu (30/7/2014).
Mata uang yen diperdagangkan pada level 102,13 yen/US$ pasca publikasi data tersebut. Kurs tersebut telah menguat 3% sepanjang tahun ini, setelah sempat anjlok 18% pada tahun sebelumnya.